Kebaya merupakan baju tradisional asli Indonesia. Agar budaya berkebaya tidak hilang ditengah modernisasi jaman, Tim Nasional Pengajuan Penetapan Hari Kebaya Nasional berupaya agar pemerintah menetapkan Hari Kebaya Nasional.
- MPR RI Ingatkan Upaya Menuju Penerapan Norma Baru Pasca-Pandemi Harus Konsisten dan Terukur
- Perempuan Indonesia Harus Bersatu dalam Mewujudkan Cita-Cita Bersama
- KSP : Proyek Infrastruktur Strategis di Pulau Buru Tuntas Sebelum Oktober 2024
Baca Juga
Ketua Tim Nasional Pengajuan Penetapan Hari Kebaya Nasional, Lana T Koentjoro sampaikan pihaknya optimis pemerintah akan mendukung upaya tersebut.
"Pasalnya dari 10 kementerian dan sejumlah pihak telah memberikan dukungannya. Seperti di Kota Solo ini dengan diadakannya Parade Kebaya Nasional," paparnya, Sabtu (4/6) malam.
Dipilih kota Solo sebagai sebagai pendorong untuk Penetapan Hari Kebaya Nasional, sebab di kota Bengawan ini dikenal sebagai kota Budaya. Selain itu masih banyak ditemukan masyarakatnya menggunakan kebaya.
"Parade Kebaya Nusantara ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia. Nantinya juga akan digelar kegiatan serupa di berbagai daerah disesuaikan dengan kearifan lokal setempat," tandasnya.
Sementara itu R. Ay Febri Hapsari Dipokusumo, selaku panitia pelaksana Parade Kebaya Nusantara sebut kegiatan ini didukung penuh pemkot Solo, Kraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Parade Kebaya Nusantara ini diikuti berbagai komunitas. Mulai dari penjual jamu gendong, abdi dalem keraton serta pesinden yang dalam keseharian mereka selalu mengenakan kebaya.
"Selain itu juga ada pekerja seni, perwakilan pelajar, organisasi perempuan dan tokoh masyarakat," pungkas Febri Hapsari Dipokusumo.
- Posko Crisis Center Dibangun di Lapas Tangerang
- Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Jadi Inspirasi Penguatan Maritim Nasional
- Kapolda Jateng Dukung Langkah Kapolres Sragen Jadikan Kepala Desa Jenar Duta Vaksin