Debat calon bupati Sukoharjo kedua siap digelar pada Sabtu (21/11) mendatang di Hotel Brother Solo Baru Sukoharjo.
- Rober-Adhe Menang di Pilkada Karanganyar
- PDIP: Daripada 5 Cawapres Dari LSI, Mending Puan Maharani
- Ketua DPRD Kota Semarang Nilai Presiden Tidak Pas
Baca Juga
Debat calon bupati Sukoharjo kedua siap digelar pada Sabtu (21/11) mendatang di Hotel Brother Solo Baru Sukoharjo.
Sejumlah persiapan materi terus dilakukan, dengan menggelar FGD antara panelis dengan tokoh sosial kemasyarakatan di Sukoharjo.
"Kami hadirkan dua panelis yakni Kyai Dian Nafi' dari ulama pimpinan pondok pesantren dan Dr Rutiana Dwi Wahyunengseh dosen FISIP UNS, meminta masukan dari tokoh sosial masyarakat yang mumpuni dibidangnya untuk memberi masukan materi debat dengan tema peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat," kata Suci Handayani, Komisioner KPU Sukoharjo, usai FGD di Hotel Brother, Senin (16/11).
Hadir sejumlah tokoh masyarakat dari aktifis perempuan, petani, buruh, perajin, mahasiswa, seniman dan organisasi pemuda.
"Masyarakat Sukoharjo lebih cerdas dalam berpolitik. Namun, ada empat cacatan penting sebagai masukan yakni partisipasi inklusif, modalitas sosial yang semakin perlu dibangkitkan kreativitas, keberlanjutan, kearifan lokal. Juga aksesibilitas layanan publik apalagi dampak Covid-19 dan gagasan baru bidang kesejahteraan, misal pertanian milenial," ungkap Gus Dian Nafi', pengasuh Ponpes Al Muayyad Windan Kartasura.
Gus Dian juga menyampaikan ada sejumlah usulan tegas untuk Bupati Sukoharjo terpilih nanti. Meliputi tiap kecamatan ada pusat olah raga dan budaya, panti rehabilitasi narkoba, peningkatan literasi usaha era digital, ada proteksi bahan baku produk lokal, peningkatan perlindungan sosial selama program pusat harus ada program daerah, pendidikan karakter untuk proteksi generasi muda dari resiko modernisasi, penguatan khas Sukoharjo misal jamu.
"Harapannya dengan pemimpin yang bisa melakukan Peningkatan pelayanan publik dan Kesejahteraan masyarakat," imbuh Dr Rutiana Dwi Wahyunengseh, panelis ahli pemerintahan.
"Masyarakat menyuarakan inklusivitas tidak adanya peminggiran kelompok
difabel, petani, industri rumahan, perajin dan PKL. Utamanya pemerataan pembangunan di segala bidang," tegasnya.
- PAN Dan PKS Gembira Dengan Pertemuan SBY-Prabowo
- Pj Wali Kota Titahkan Camat dan Lurah se-Salatiga Gerakkan Masyarakat Jadi KPPS
- Masuk Survei Pilgub Jateng dan DKI, Ini Kata Hendi