Pameran Kampung Purba di De Tjolomadu Tampilkan Mummi dari Sulawesi

Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan bekerjasama dengan beberapa pihak terkait gelar pameran prasejarah bersama bertema “Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara."


Pameran “Kampung Purba," ini menampilkan kekayaan sejarah manusia purba yang digelar di gedung kuno De Tjolomadoe Karanganyar mulai (12-24/9).

Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila sebut pameran ini melibatkan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Museum Geologi Bandung, Balai Pelestarian Cagar Budaya seluruh Indonesia, Museum Nasional, Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I Yogyakarta dan Balai Konservasi Borobudur. 

"Ada perwakilan sebanyak 16 UPT Balai Pelestarian seluruh Indonesia yang bergabung dan mengirimkan baik bentuk replika maupun yang aslinya dari setiap museum," jelasnya Sabtu (17/9).

Disampaikan juga pameran Kampung Purba itu dimaksudkan sebagai refleksi rekonstruksi kehidupan masa prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster. 

"Setiap klaster menyajikan cerita tentang cara hidup dan beradaptasi manusia hingga tercipta sebuah peradaban yang khas dari masa ke masa," lanjutnya.

Pameran ini lanjut Muhammad Adlin Sila menunjukan Indonesia merupakan salah satu tempat yang memiliki situs warisan dunia terbanyak di dunia.

"Dengan menyaksikan berbagai koleksi yang terkumpul di satu tempat, masyarakat bisa semakin mengenal warisan budaya yang Indonesia miliki,” tandasnya. 

Beberapa koleksi yang dapat dinikmati selama pameran yakni Keluarga Manusia Purba, replika hewan jaman purba, berbagai jenis kapak dan aksesoris manusia purba. Replika pemakaman batu megalithikum. 

Termasuk dipamerkan juga mumi dari masa prasejarah yang umurnya sudah ribuan tahun yang dibawa langsung dari Mamasa Sulawesi.