Paguyuban Komite Sekolah Minta Sistem Zonasi Dikaji Ulang

Paguyuban Komite Sekolah SMP se-Kota Semarang mendatangi Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) untuk menyampaikan usulan terkait dengan penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi.


Ketua Paguyuban Komite Sekolah SMP se-Kota Semarang, Bambang Eko Purnomo meminta agar sistem zonasi intuk penerimaan peserta didik baru untuk bisa dikaji ulang. Pihaknya berharap sistem zonasi bisa diganti dengan sistem seleksi atau tes yang dirasa akan lebih obyektif.

"Selain obyektif, kami  menilai sistim seleksi tidak menutup peluang  calon  peserta didik potensial untuk masuk ke  satuan pendidikan setingkat SMP yang berkualitas dan bermutu," kata Bambang, Rabu (20/7).

Ia menyampaikan sistem zonasi akan menutup peluang calon peserta didik yang memiliki potensi lebih untuk masuk ke sekolah favorit. Hal ini juga menghalangi peluang satuan pendidikan yang selama ini telah berhasil mewujudkan proses pendidikan berkualitas dan bermutu untuk merekrut calon peserta didik yang potensial, namun berada di luar zona satuan pendidikan.

Ketua DPKS Budiyanto menyampaikan langkah yang dilakukan paguyuban untuk berkomunikasi dengan DPKS adalah langkah yang tepat. Ia menyampaikan selama ini dewan pendidikan merupakan representasi masyarkat yang mengemban tugas untuk memberi saran, masukan dan rekomendasi kepada kepala daerah, untuk memajukan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan  di Kota Semarang.

“Sesuai fungsi kami, kami akan memberikan saran masukan dan rekomendasi kepala daerah sebagai bahan pertimbangan kepada kepala daerah untuk membuat kebijakan  pembangunan di bidang pendidikan,” ucapnya.

Masukan dari paguyuban, lanjutnya, tentu akan dijadikan bahan dalam penyusunan materi saran, masukan dan rekomendasi untuk bahan masukan dari berbagai pihak yang akan disampaikan kepada kepala daerah agar kualitas dan mutu pendidikan di Kota Semarang semakin baik dan bisa dinikmati seluruh warga Semarang.

"Kami akan pelajari dan dalami usulan ini bersama seluruh pengurus DPKS, tentu kami akan tetap konsisten sesuai dengan posisi dan proporsi yang melekat di institusi dewan pendidikan,” tandasnya.