Optimalisasi Anggaran Untuk Penanganan Stunting Di Kota Semarang

Anggota DPRD Kota Semarang, Benekdiktus Narendra Keswara. Umar Dani/RMOLJawaTengah
Anggota DPRD Kota Semarang, Benekdiktus Narendra Keswara. Umar Dani/RMOLJawaTengah

Anggota DPRD Kota Semarang, Benekdiktus Narendra Keswara, menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang tepat dalam menangani masalah stunting di Kota Semarang.


Menurut Narendra, untuk memaksimalkan penanganan stunting, anggaran harus disesuaikan secara proporsional sesuai kebutuhan di setiap kelurahan.

“Yang dimaksud dengan anggaran proporsional adalah menyesuaikan anggaran dengan jumlah RW (Rukun Warga) di tiap kelurahan di Kota Semarang, bukan membagi rata anggaran di setiap kelurahan,” kata Narendra kepada awak media, Minggu (09/06).

Narendra menjelaskan bahwa jumlah RW di tiap kelurahan berbeda-beda; ada kelurahan dengan lebih dari 10 RW, dan ada yang hanya memiliki 3 RW. Oleh karena itu, anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelurahan untuk penanganan stunting.

“Anggarannya tidak bisa disamakan antara kelurahan dengan 3 RW dan kelurahan dengan lebih dari 10 RW. Harus proporsional agar penanganan stunting bisa berjalan lebih optimal,” tegas anggota DPRD dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Meski pun demikian, Narendra mengatakan bahwa penanganan stunting di Kota Semarang saat ini sudah cukup baik dan berdampak positif terhadap penurunan jumlah anak stunting.

Sebagai anggota legislatif, ia akan terus mendukung pengadaan makanan tambahan bergizi (PMT) untuk mengurangi jumlah anak stunting.

"Anggota dewan berkomitmen untuk pencegahan stunting dan akan mendukung penyediaan makanan tambahan bergizi, bekerja sama agar Kota Semarang mencapai zero stunting. Kami melihat masalah stunting di Kota Semarang terus menurun," jelas Narendra.

Narendra juga menyampaikan bahwa tugas-tugas kedewanan sebelumnya telah diselesaikan dengan baik, dan untuk periode tahun 2024-2029, diharapkan program-program dapat lebih menyentuh masyarakat.

"Diharapkan program-program kedewanan tahun 2024-2029 bisa lebih menyentuh masyarakat. Pada periode sebelumnya, program-program dan aspirasi-aspirasi sudah terealisasi dengan baik," tandasnya.