Karanganyar - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah bersama Bawaslu Kabupaten Karanganyar menggelar kegiatan sosialisasi terkait pengawasan pemilu partisipatif melalui acara bertajuk Opera Van Voters.
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan
- Patuh Instruksi Megawati, Bupati Karanganyar Tunda Retret Kepala Daerah PDI-P
- Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati
Baca Juga
Acara berlangsung di Gedung Theatre Bhinneka Tunggal Ika Karanganyar, Jumat (09/11) malam, dihadiri perwakilan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Forkompimda, pemililih pemula, dan masyarakat umum.
Gelar sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi setiap tahapan Pilkada, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai larangan selama pelaksanaan Pilkada.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq, menjelaskan bahwa Bawaslu Jateng terus memperkuat sosialisasi pengawasan partisipatif untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
"Kami mensosialisasikan larangan-larangan dalam Pilkada, seperti praktik politik uang, agar masyarakat tidak hanya mengetahui tahapan Pilkada, tetapi juga memahami larangan-larangan yang harus dihindari," papar Nur Kholiq.
"Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar di 15 lokasi di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Mulai dari Kebumen hingga ditutup di Karanganyar," jelasnya.
Sosialisasi dikemas dengan pendekatan kreatif dan inovatif. Mengkolaborasikan elemen budaya lokal. Melalui festival budaya dan kesenian rakyat, ini dilakukan untuk menarik minat masyarakat.
"Melalui ini, kami bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengawasan dalam Pilkada. Dan kita kita inisiasi kepada bapak ibu sebagai bekal dalam menentukan pilihan pada 27 November nanti," ungkap Kholiq.
Sementara ketua Bawaslu Kabupaten Karanganyar, Nuning Ritwanita Priliastuti, juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara sosialisasi Pilkada dan seni budaya lokal menjadi cara yang efektif untuk menjangkau masyarakat.
"Kami berharap masyarakat semakin paham tentang pentingnya berperan aktif (partisipatif)dalam pengawasan Pilkada, sehingga proses demokrasi dapat berjalan jujur, adil, dan bebas dari pelanggaran," tutupnya.
- Dugaan Penyimpangan Bisnis Di Balik Pengiriman Barang Galian Dari PPMM Ke IPP
- Tangani Sampah Di Pasar Adiwerna, Wabup Tegal: Alhamdulillah Sudah Selesai
- Kapolres Cup 2025 Siap Digelar, Pendaftaran Resmi Dibuka di Polres Boyolali