Oknum Ustad Pondok Pesantren di Demak Berkilah Tidak Memukul Santri

Muslimin (32), tersangka penganiayaan terhadap 11 anak santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Mustofa Demak, meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan, dan videonya viral.


Pelaku mengaku khilaf dan terpancing emosi saat melihat belasan santri becanda pada jam malam atau waktu tidur. 

"Yang membuat saya jengkel itu karena mereka gak mau tidur, dan bermain sampai naik ke meja untuk mengaji," ujar Muslimin.

Meski dalam hasil visum, ditemukannya luka lebam akibat pukulan, namun Muslimin tetap berdalih hanya menampar. Bahkan, di dalam video yang beredar, seorang anak santri diangkat dan ditampar.

"Saya pastikan saya tidak memukul, saya hanya menampar dan itu pun di badan," aku Muslimin.

Muslimin yang merupakan ustad senior atau pendidik santri, dikenal baik di lingkungan pondok pesantren. Dengan kejadian ini, pihak pondok mengaku khilaf.

"Saya hanya ingin mereka lebih disiplin, menjadi lebih baik dan tidak semaunya sendiri. Saya tidak ada rasa benci dan tidak ingin menyakiti mereka, saya ingin memberi pembelajaran saja. Untuk itu, Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat atas apa yang saya lakukan. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," pungkas Muslimin. 

Muslimin ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan 11 anak santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Mustofa, Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Hingga saat ini, pelaku masih menjalani penyidikan lebih lanjut.