Nyenggol Prabowo, Mantan Wali Kota Salatiga Laporkan Lembaga Survei KRCI

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Salatiga Yang Juga Mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Salatiga Yang Juga Mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Karena dianggap telah menyebut dan menyenggol Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mantan Wali Kota Salatiga dua periode, Yuliyanto, akan melaporkan Lembaga survei Krisis Research And Consultant Institute (KRCI).


Gelagat Ketua DPC Partai Gerindra melangkah tegas dengan mengantongi sejumlah bukti diantaranya video, serta hasil survei.

Kepada RMOLJATENG Yuliyanto mengaku telah berkoordinasi dengan salah satu Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Salatiga yakni Kepala Divisi (Kadiv) Hukum, Pencegahan dan Humas Lukman Fahmi Fahmi.

Komunikasi terakhir dirinya dengan Komisioner Bawaslu Salatiga menerangkan bahwa hasil survei KRCI yang telah dipublikasikan ke masyarakat bahkan mengundang media massa, memunculkan kegaduhan.

"Saya juga sudah komunikasi dengan mas Lukman bahwa temuan dari KRCI adalah membuat kegaduhan di masyarakat," kata Yuliyanto, Jumat (21/06).

Disampaikan Yuliyanto, dirinya memiliki alasan kuat melaporkan KRCI khususnya ke Bawaslu Salatiga.

Selain ketersinggungan atas pernyataan Direktur KRCI yang menyebut langsung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga ada hal-hal mengiring opini negatif ke masyarakat terkait DPC Gerindra Salatiga.

"Karena pihak KRCI dalam statemennya di TikTok Saudara Wignyo secara jelas keterangannya berpihak kepada calon tertentu dan mendikte Partai Gerindra dalam hal ini Bapak Prabowo untuk memberikan rekomendasi dengan mengabaikan Ketua DPC Gerindra Kota Salatiga dengan alasan ada sentimen negatif," tandasnya.

Dengan pernyataan itu juga, Yuliyanto telah mempelajari dan dinilainya KRCI melanggar terhadap Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Pasal 448 dan 449 yang bisa merupakan masuk tindak pidana Pemilu.

"Lha piye, lha wis terang-terangan nyebut aku karo Pak Prabowo (lah bagaimana, sudah terang-terangan menyebut saya dan Pak Prabowo - red)," tambahnya.

Atas laporannya ini, Yuliyanto ingin mendapatkan pejelasan langsung dari KRCI.

Dan atas laporannya ini, ia juga ingin membuktikan dan membuka mata informasi masyarakat bahwa KRCI di dalam memberikan penjelasan berdasarkan pemikirannya sendiri yang subyektif

"Kalau lembaga survei seperti ini tidak layak untuk bisa dipercaya. Malah cenderung membuat kegaduhan di masyarakat, Salatiga khususnya. Saya juga sudah komunikasi dengan Mas Lukman bahwa temuan dari KRCI adalah membuat kegaduhan di masyarakat," ucapnya.