Ngaku Dibegal, Wanita Ini Ternyata Korban Penipuan

Korban (Baju Kuning) Saat Ditolong Warga. Dokumentasi Humas Polres Wonogiri
Korban (Baju Kuning) Saat Ditolong Warga. Dokumentasi Humas Polres Wonogiri

Polres Wonogiri Polda Jateng, kabar korban begal yang dialami seorang perempuan inisial UK (41) warga Kecamatan Nguntoronadi yang terjadi pada Rabu (29/05) di Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri ternyata tidak benar alias hoax. Hal tersebut diketahui setelah Polisi melakukan penyelidikan.


Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, mengatakan pada Kamis (30/05), korban ini tidak menjadi korban pembegalan seperti yang korban laporkan dan sudah ramai diberitakan di media sosial.

"Jadi korban ini bukanlah menjadi korban pembegalan di Wonogiri melainkan korban penipuan di Kabupaten Karanganyar" terangnya

AKP Anom menambahkan, korban UK (41) ini mengarang cerita seakan-akan menjadi korban pembegalan di wilayah Wonogiri karena korban ini bingung setelah sebelumnya Honda Spacy dan HP (ponsel) korban ini dibawa kabur oleh seorang laki-laki yang ia kenal melalui media sosial (Medsos).

"Awalnya korban ini berkenalan dengan seorang pria melalui medsos dan kemarin Rabu (29/05). Korban ini bertemu dengan seorang pria tersebut di obyek wisata daerah Ngargoyoso, Karanganyar. Dari pertemuan itu sepeda motor Honda Spacy dan HP korban dipinjam oleh teman prianya tersebut. Namun, oleh kenalannya tersebut tidak kunjung kembali sehingga korban ini dibantu oleh warga sekitar TKP (tempat kejadian perkara) (sebagai-red) penipuan untuk melaporkan kejadian penipuan ke Polsek Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar," jelasnya

"Setelah melaporkan kejadian tersebut, korban ini pulang ke Wonogiri diantar oleh tukang parkir obyek wisata tersebut dan meminta turun di sekitar Desa Pondok Kecamatan. Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

Dan untuk menguatkam alibinya korban UK(41) ini membenturkan dahi/kening pada tiang listrik besi di jalan Desa Pondok, Ngadirojo. Sehingga membuat alibi seakan-akan menjadi korban pembegalan yang awalnya di lempar batu mengenai kening/dahi korban" terang AKP Anom.

"Lalu sampai di Wonogiri, korban ini karena bingung lalu mengarang cerita telah menjadi korban pembegalan. Motif korban (adalah-red) takut perbuatannnya diketahui oleh suaminya" terangnya

Kasi Humas menegaskan, laporan perampokan yang terjadi di wilayah hukumnya pada Rabu (29/05) lalu ternyata tidak benar.

"Kami dari Polres Wonogiri tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan tidak mudah memberikan sesuatu kepada orang yang baru di kenalnya apalagi perkenalan melalui media sosial," imbaunya.