Nelayan Sering Menangkap Ikan Di Zona Terlarang, Perum Jasa Tirta Menebarkan Bibit Ikan Di Waduk Gajahmungkur

Penebaran Bibit Ikan Patin Dan Tawes Yang Dilakukan Sub Divisi Jasa ASA III/1 – Perum Jasa Tirta I, Rabu (12/06). Istimewa/RMOLJawaTengah
Penebaran Bibit Ikan Patin Dan Tawes Yang Dilakukan Sub Divisi Jasa ASA III/1 – Perum Jasa Tirta I, Rabu (12/06). Istimewa/RMOLJawaTengah

Nelayan yang melakukan penangkapan ikan di Waduk Gajahmungkur Wonogiri tidak sedikit yang membandel. Mereka nekat melakukan penangkapan ikan di zona terlarang.


Sehubungan dengan itu Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/1–Perum Jasa Tirta I, Fendri Ferdian, mengimbau kepada para nelayan untuk dapat mengindahkan aturan yang ada.

‘’Kita sudah peringatkan agar tidak melakukan penangkapan ikan di zona terlarang, karena itu dapat mengancam keselamatan. Namun tidak sedikit nelayan yang nekat melanggar larangan itu. Seperti misalnya melakukan penangkapan di pintu pelepasan air,’’ katanya saat acara penebaran 100.000 bibit ikan di perairan Waduk Gajahmungkur Wonogiri, Rabu (12/06).

Dipaparkan, kali ini Perum Jasa Tirta menebar 50.000 bibit ikan patin dan 50.000 bibit ikan tawes.

‘’Berdasar hasil studi, di perairan Waduk Gajahmungkur ini mengalami kekurangan ikan tawes, oleh karena itu tahun ini kita laskukan penebaran bibit ikan tawes,’’ jelasnya di hadapan stakehoders yang diundang, seperti dari BPBD, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan, kelompok nelayan dan Dinas Lingkungan Hidup.

‘’Dengan adanya penebaran ini diharapkan dapat menambah stok ikan patin dan tawes di perairan Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I bersama PT Indonesia Power, sejak tahun 2016 sampai tahun ini kontinyu melakukan penebaran bibit ikan di Waduk Gajahmungkur Wonogiri,’’ jelasnya.

Dipaparkan pula, penangkapan ikan patin di perairan Waduk gajahmungkur Wonogiri terbilang sangat tinggi karena banyaknya nelayan yang mencari ikan. Kondisi ini ditambah dengan tingginya jumlah pemancing yang datang dari berbagai daerah. Semua ini menyebabkan pupulasi ikan patin terus menurun.

‘’Penebaran bibit ikan patin dan tawes ini sebagai upaya penambahan stok ikan tangkapan pada perairan umum dengan harapan agar dapat dipanen nelayan sebagai ikan konsumsi dan juga bertujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang. Selain itu, pemijahan secara alami terus mengalami penurunan,’’ tambah Fendri Ferdian.

Dijelaskan lebih rinci, restocking atau kegiatan penebaran bibit ikan di Waduk Wonogiri (Gajah Mungkur), dari sisi ekologi untuk mengembalikan keseimbangan mata rantai kehidupan di dalam waduk.

Dalam hal ini ikan berperan sebagai pengendali jasad renik sehingga mencegah terjadinya kelimpahan jasa renik (blooming).  

Dari sisi lingkungan, jika terjadi blooming maka akan terjadi penurunan kualitas air/pencemaran waduk dan aliran sungai di hilirnya.

‘’Di sinilah peran penting ikan dalam keseimbangan mata rantai kehidupan di waduk,’’ paparnya.

Sedangkan dari sisi ekonomi, masih kata Fendri, merupakan peningkatan daya dukung perairan terhadap kegiatan budidaya ikan di Waduk Gajah Mungkur guna memberikan manfaat secara ekonomis kepada masyarakat nelayan yang berada di sekitar Waduk.