Banjarnegara - Keindahan temaram di Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika jeritan pecah dari sebuah rumah. Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, ODL, ditemukan bersimbah darah. Lehernya tersayat, perutnya tertusuk diduga oleh tangan ayah kandungnya sendiri.
- Polres Purworejo Berhasil Tangkap Pencuri Ganjal ATM
- Pelaku Begal Payudara Di Surakarta Berhasil Diamankan Polisi
- Pelaku KDRT Berdarah Kutawuluh Banjarnegara Harus Dihukum Super Berat
Baca Juga
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Sabtu, (05/04), sekitar pukul 17.00 WIB. Korban langsung dilarikan ke RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan menjalani operasi yang berlangsung hingga dini hari.
Pelaku, Agus Yudiana (37), kini ditahan polisi. Ia ditangkap tak lama setelah diduga melakukan penganiayaan sadis terhadap anak kandungnya. Tragedi ini menyita perhatian publik dan negara langsung turun tangan.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bergerak cepat. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) memastikan pendampingan kepada korban sejak awal.
"Kami mendampingi sejak korban masuk rumah sakit sampai selesai operasi pukul satu dini hari," ujar Kepala Dinsos PPPA Banjarnegara, Aditya Agus Satria, Minggu (06/04).
Tak hanya pemulihan medis, Aditya menyebut pihaknya juga memberikan dukungan psikologis dan bantuan hukum kepada korban dan ibunya. "Proses ini tidak akan mudah. Tapi mereka tidak akan kami biarkan berjalan sendiri," katanya.
Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, menjenguk korban di ruang ICU. Ia menyaksikan langsung kondisi remaja yang baru saja melewati operasi panjang dan rumit akibat luka yang tak beraturan, Minggu (06/04) pada pukul 09.00 WIB.
"Alhamdulillah, kondisinya mulai membaik. Tapi luka-luka itu meninggalkan trauma yang dalam," kata Bupati Amalia.
Bupati menegaskan, upaya pemulihan tidak hanya difokuskan pada tubuh korban, melainkan juga jiwanya. Ia telah menginstruksikan pendampingan psikologis secara berkelanjutan.
"Korban ini masih anak-anak. Mentalnya harus dijaga, agar bisa kembali menjalani hidup normal," ujarnya.
Ia juga menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga privasi korban dan menghentikan penyebaran identitas maupun foto anak tersebut." Biarkan ia tumbuh tanpa beban stigma. Jangan rusak masa depannya dengan paparan yang tak perlu," katanya tegas.
Bupati Amalia berharap proses hukum berjalan adil dan tuntas. Keadilan ini bukan hanya untuk korban saja tapi demi perlindungan anak-anak lainnya di luar sana.

RSUD Banjarnegara, Rumah Sakit Pemerintah Yang Merawat ODK, Korban Penganiayaan Oleh Ayah Kandungnya. Gatot HC/RMOLJawaTengah
- Momen Haru Pertemuan Kembali Antara Keluarga Dan Kucing Peliharaan Yang Tertinggal Di Rest Area
- Ratusan Pelajar Bersaing Untuk Misi Merah Putih Purbalingga
- Polres Purworejo Berhasil Tangkap Pencuri Ganjal ATM