Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang, Kesbangpol Kabupaten Batang bersama Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) mengambil langkah proaktif dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi bagi generasi muda serta pemilih pemula.
- Kritik BPIP, Kepala Bakesbangpol Batang Pastikan Paskibraka Muslimah Pakai Jilbab
- Kesbangpol Batang Usulkan Foto Pahlwan Nasional KH Ahmad Rifai Dipajang di Pemda Hingga Sekolah
Baca Juga
Mengambil bagian dari even rutin DKD Terasvara, acara yang diberi nama "nDongeng Pilkada" ini digelar di Jalan Veteran, Kabupaten Batang, dan berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya kalangan anak muda.
Pj. Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda dan pemilih pemula.
"Sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang pentingnya hak pilih mereka dalam memilih Bupati dan Wakil Bupati Batang. Edukasi ini tidak hanya sekadar informasi, tetapi juga merupakan upaya untuk memastikan bahwa mereka memahami betul proses demokrasi yang akan mereka jalani," ujar Lani, Senin (26/8) malam.
Pilkada Serentak kali ini bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan juga kesempatan bagi masyarakat untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Oleh karena itu, Kesbangpol dan DKD memilih pendekatan yang kreatif dengan membalut sosialisasi dalam bentuk dongeng yang akrab di telinga generasi muda.
Pendekatan ini dinilai efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting tanpa terasa menggurui.
Berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya, partisipasi pemilih di Kabupaten Batang meningkat signifikan, mencapai 85 persen, angka yang berada di atas rata-rata nasional. Namun, meskipun antusiasme pemilih semakin tinggi, masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal menjaga netralitas dan integritas proses pemilihan.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata, menggarisbawahi bahwa Pilkada adalah cerminan dari kedaulatan rakyat yang harus dijaga dengan baik.
"Politik seharusnya berlandaskan etika Pancasila, dengan mengutamakan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Sayangnya, masih ada praktik politik transaksional yang merusak nilai-nilai tersebut. Kami berharap, dalam Pilkada kali ini, para kandidat bisa bersaing secara sehat dan kompetitif," tegas Agung.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan informasi di media sosial.
"Saya titip pesan kepada masyarakat, khususnya mereka yang aktif di media sosial, agar tidak menyebarkan informasi yang salah, tidak menjatuhkan identitas calon, serta tidak menyebarkan kebencian. Pemilu ini harus menjadi ajang untuk memperkuat persatuan, bukan sebaliknya," tambahnya.
Menjelang Pilkada Serentak, Kesbangpol Kabupaten Batang telah mengidentifikasi tiga potensi kerawanan, yaitu politik uang, netralitas aparat, dan kemungkinan terjadinya pemilihan ulang. Ketiga hal ini menjadi fokus utama dalam pengawasan dan pencegahan agar proses pemilihan berjalan lancar dan sesuai aturan.
Lani Dwi Rejeki berharap agar Pilkada Serentak di Kabupaten Batang dapat berlangsung dengan damai dan tertib, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar pilihan rakyat.
"Mudah-mudahan pada Pilkada Serentak nanti, kita bisa menyelenggarakan pemilihan yang sukses dan demokratis. Kita semua menginginkan demokrasi yang aman dan tenteram," tutupnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan generasi muda dan pemilih pemula di Kabupaten Batang semakin siap untuk berpartisipasi dalam Pilkada. Mereka tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga bagian dari proses demokrasi yang lebih besar, yang akan menentukan arah pembangunan daerah mereka selama lima tahun ke depan.
- Kritik BPIP, Kepala Bakesbangpol Batang Pastikan Paskibraka Muslimah Pakai Jilbab
- Kesbangpol Batang Usulkan Foto Pahlwan Nasional KH Ahmad Rifai Dipajang di Pemda Hingga Sekolah