Nasi Jagung dan Bola Ikan Lele, Kreasi Pangan Lokal Yang Sehat dan Murah

Salah satu olahan menu yang berasal dari singkong dan jagung. Dian Tanti/RMOLJateng
Salah satu olahan menu yang berasal dari singkong dan jagung. Dian Tanti/RMOLJateng

Kenalkan pangan lokal selain beras, Pemkab Karanganyar gelar Lomba Olahan Pangan Lokal yang diikuti 17 Tim Penggerak (TP) PKK di Karanganyanyar.


Kegiatan ini sekaligus upaya untuk  mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sehari-hari.

Kepala Dispertan PP Karanganyar Siti Maesaroh sebut lomba kreasi olahan pangan lokal bertujuan untuk mendorong kreativitas para ibu-ibu dalam memanfaatkan bahan lokal untuk mengolah makanan yang beragam dan bergizi. 

"Dengan kegiatan tersebut bisa membuka wawasan masyarakat untuk bisa  mengkonsumsi aneka menu makanan dengan memanfaatkan potensi pangan di sekitar rumah," paparnya, Jumat (19/4). 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Dyah Lukisari mendorong masyarakat Karanganyar mengunsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

Konsumsi beras di Jawa Tengah perlu dikurangi dan diganti komoditas lain. Faktanya, ketergantungan terhadap beras memicu inflasi. Bahkan saat ini harga beras masih di atas HET. 

"Dengan beralih ke non beras, harapannya mencegah inflasi makin tinggi," imbuhnya. 

Supriyati dan perwakilan  tim penggerak PKK Tawangmangu, memenangkan lomba kreasi olahan pangan lokal tahun 2024. 

Dalam lomba memasak di ajang bertajuk Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) itu Supriyati menyajikan nasi jagung singkong dengan tekstur padat. Kemudian sayur timlo daun kelor waluh kuning. Untuk lauknya berupa tongseng bola-bola ikan lele.

"Semua bahan baku setelah digoreng dan dilembutkan kemudian dikukus kemudian diolah menjadi berbagai jenis makanan," imbuhnya. 

Sementara Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi dalam sambutannya mengapresiasi kreativitas para tim peserta lomba. Inovasi makanan perlu terus dikembangkan sehingga memiliki nilai jual tinggi.

"Saya mencicipi semua dan enak-enak. Sajian makanan juga kreatif dan menarik," pungkasnya.