Ketua DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah Havid Sungkar diundang menjadi narasumber dalam acara talk show 'Jauhi Narkoba Menuju Indonesia Emas' di IMTV, Sabtu (8/3).
- DPD Geram Jateng Cegah Narkoba Lewat Lagu Dangdut
- Polres Blora Berhasil Gagalkan Peredaran Sabu Bernilai Ratusan Juta
- Hasil Penyelidikan, Santri Narkoba Dikeroyok di Ponpes
Baca Juga
Havid menjelaskan, organisasi Geram yang didirikannya telah memulai melaksanakan kegiatan pencegahan bahaya narkoba sebagai yang pertama di Indonesia.
"Suka kegiatan organisasi tetapi fokus di Geram untuk mensosialisasikan pencegahan bahaya narkoba. Tetapi, saya juga aktif di beberapa organisasi lain salah satunya film jadi kalau mau casting bisa sama saya," ucap Havid.
Sambil Havid bercerita tentang kesehariannya diluar mengurus organisasi. Dirinya menceritakan sejak awal menginisiasi lahirnya organisasi Geram dalam upaya dukungan menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba.
"Saya aktif di bidang ini prihatin musuh bangsa narkoba. Tidak melihat etnis dan suki bangsa maupun usia narkoba bisa mengancam siapa saja. Sejak 1999 kita sudah berkecimpung dalam sosialisasi pencegahan narkoba malah yang pertama di Indonesia," lanjut Havid.
Sampai saat ini pun, Havid mengaku, terus aktif mengadakan berbagai kegiatan pencegahan narkoba. Justru di saat-saat sekarang, pihaknya merasa semakin khawatir dengan penyalahgunaan narkoba malah begitu marak.
"Narkoba nyatanya masih marak. Sehingga kita ikut serta dalam melakukan kegiatan agar generasi muda tidak terjerumus bahaya narkoba. Saat ini narkoba sudah ke desa tidak hanya sekedar di perkotaan. Kita tidak ingin generasi kita rusak akibat narkoba. Ayo bersama-sama kita peduli dan memerangi penyalahgunaan narkoba," ajak Ketua DPD Geram Jateng itu.
Sebagai keinginan dirinya bersama DPD Geram Jateng, Havid mengingatkan masyarakat terutama generasi muda agar tidak mudah terjerumus bahaya narkoba. Menurutnya, masyarakat harus hati-hati, waspada dan siap menolak segala bentuk peredaran.
Seluruh pihak, kata Havid, harus terlibat dalam mencegah dan perang melawan narkoba. Itu agar anak-anak generasi penerus bangsa tidak rusak terkena narkoba sebagai musuh penghancur masa depan.
"Sehingga tugas kami mengingatkan siswa dan orang tua harus menjauhi peredaran narkoba. Guru juga kita ajak mengedukasi yang baik agar anak-anak terpantau. Pengaruh buruknya terhadap masa depan karena anak-anak akan rusak karena narkoba. Apalagi sekarang, anak-anak cuma pengen mencoba tetapi akhirnya kebablasan. Kecanduan itupun bisa melalui produk-produk menyebabkan nge-fly kayak lem. Bahkan obat beredar di pasaran pun juga disalahgunakan," ucapnya.
Menurutnya, selama ini dalam perang terhadap ancaman narkoba, paling tepat dengan peran dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, DPD Geram Jateng selalu berkoordinasi dengan instansi pemerintah maupun masyarakat untuk bisa mensosialisasikan edukasi dan memberikan dukungan.
"Kita selalu berkoordinasi dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan kritik dan masukan agar perang melawan narkoba terus bersemangat memberantas dan melakukan penegakan hukum bahaya narkoba. Kita juga selalu menyampaikan ke pemerintah agar ada kurikulum tentang pencegahan narkoba di sekolah," tegas Havid Sungkar.
- Masuk Panen Raya, Gubernur Jateng Optimis Swasembada Pangan
- Wali Kota Semarang : Yok Bayar Pajak Mulai Tanggal 8 April Sampai 30 Juni 2025
- Kecelakaan Maut di Grobogan, Pengendara Motor Tewas Usai Tabrak Mobil Minibus