Mantan narapidana terorisme (napiter) di wilayah Kabupaten Boyolali mendukung program penolakan knalpot brong menuju pelaksanaan pemilu aman dan damai.
- Nekat Pakai Knalpot Brong, Polresta Surakarta Sita 45 Motor Peserta Kampanye
- Hingga 2025, BPN Grobogan Sebut Masih Miliki Puluhan Ribu Kuota PTSL
- Lapak PKL Depan RSUD Wongsonegoro Dibongkar Satpol PP
Baca Juga
Kegiatan penggalangan para eks napiter ini diinisiasi Unit Satintelkam Polres Boyolali bersilaturahmi langsung dengan dua mantan napiter.
Masing-masing, Dedi Kusnadi alias Markus dari Dusun Gotakan, Desa Banyudono, dan Yanto dari Dusun Kedunggoyak, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
"Dedi Kusnadi alias Markus dari Dusun Gotakan mendukung terhadap aparat negara dalam menjaga dan mengamankan pelaksanaan Pemilu yang aman dan damai di Kabupaten Boyolali," ujar Dedi.
Mereka menyampaikan aspirasi dengan cara santun dan damai. Keduanya mengajak masyarakat untuk turut mendukung Pemilu yang kondusif serta menolak keberadaan knalpot brong.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus parningotan Silalahi, melalui Kasat Intel Iptu Budi Eko Santoso menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk membangun sinergi positif dengan semua elemen masyarakat, tanpa terkecuali juga mengajak mantan napiter mendukung.
Personel Unit Intelkam mengatakan, kedua mantan napiter ini kini telah menjalani kehidupan baru di tengah masyarakat dan berprofesi sebagai pengusaha krupuk pangsit serta pemilik warung makan di wilayah tersebut.
"Kami menyambut positif partisipasi konstruktif dari eks napiter tersebut. Giat ini menjadi langkah nyata Polres Boyolali dalam membangun sinergi dengan seluruh lapisan masyarakat," ungkap Kasat Intel.
Dia mengakui, tujuan utamanya adalah menciptakan iklim keamanan dan kedamaian menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
- Dampak Arus Balik, Jalan di Dalam Kota Semarang Padat Merayap
- 80 Personil Polresta Magelang Siap Kawal Perjalanan Bhiksu Thudong
- Pelaku Aksi Vandalisme di Kota Semarang Dibawa ke RSJ