- Living In Heritage, Pameran Koleksi Ekslusif Maestro Batik Indonesia
- Natal Bersama di Grobogan Meriah, Tiga Ribu Ummat Kristiani Tumpah Ruah
- Ritual Abon - Abon, Bupati Demak : Bagian dari Mempertahankan Tradisi Leluhur
Baca Juga
Penamaan sebuah jalan memang identik dengan 'sejarah' wilayah. Hal itu juga terjadi di Kota Semarang.
Munculnya nama jalan di Pecinan yang masuk kawasan Semarang Tengah, selidik punya selidik, sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Penyebutan nama jalan atau gang merujuk kepada identitas atau sesuatu yang khas di kawasan tersebut. Baik khas dalam aktivitas, atau khas tempatnya.
Ada Gang Lombok, Gang Pinggir, Gang Mangkok, Gang Belakang, Gang Warung, Gang Baru, Jalan Beteng, dan Wotgandul.
Misalnya saja Gang Lombok yang masuk Kelurahan Purwodinatan. Di lokasi dimana terdapat Kelenteng besar Tay Kak Sie, konon pada masa kuna terdapat kebun cabai (Lombok).
"Maka disitu disebut Gang Lombok," ujar Jongkie Tio, pegiat dan pemerhati sejarah dan budaya Semarang, beberapa waktu lalu.
Adapun Gang Pinggir Karena letaknya di pinggir kawasan Pecinan. Sebagian menyebut karena berada di pinggir kali Semarang.
Sebutan Gang Warung karena di tempat tersebut terdapat banyak warung, yang menjadi pusat perdagangan warga Tionghoa.
Salah satu pusat perekonomian lain yaitu pasar tradisional yang baru terbentuk setelah relokasi warga Tionghoa ke Pecinan pada abad ke-18. Maka warga setempat menyebutnya sebagai Pasar Baru, dan jalan nya disebut Jalan Gang Baru.
Adapun kawasan belakang Pasar disebut dengan Gang Belakang.
Di sebelah Gang Belakang pasar ini pada masa tempo dulu ada saudagar besar yang menjual mangkok, dan perabotan rumah tangga keramik dari Cina. Maka warga menyebut ruas jalan tersebut sebagai Gang Mangkok.
Sedangkan Jalan Beteng, disebut demikian, karena dahulu diyakini terdapat gapura seperti Beteng sebagai penanda kawasan Pecinan.
Adapun jalan Wotgandul, karena di Kali Semarang yang menghubungkan sebelah selatan dan Utara sungai, terdapat jembatan gantung.
Penyebutan tersebut berlangsung turun temurun selama ratusan tahun sampai sekarang.
- Puncak Arus Mudik, One-Way Akan Diberlakukan Dari Gerbang Tol Cikatama-Kalikangkung
- Wawali Iswar Aminuddin Apresiasi Bazar Ramadan Muktiharjo Kidul
- Polisi Terduga Pembunuh Bayi Terancam Dipecat Dan Jalani Sidang Etik