Musim Baratan, Ratusan Kapal di Rembang Berlindung Dari Hantaman Ombak Besar

Musim Baratan Seperti Sekarang Ratusan Kapal Di Amankan Di Sebelah Timur TPI Tasikagung. Yon Darsono/RMOLJawaTengah
Musim Baratan Seperti Sekarang Ratusan Kapal Di Amankan Di Sebelah Timur TPI Tasikagung. Yon Darsono/RMOLJawaTengah

Rembang - Menyusul musim baratan, ratusan Kapal Jaring Tidak Berkantong (JTB) di Rembang Kota harus diamankan, untuk menghindari hantaman ombak besar.

Dari pantauan RMOLJateng, Kamis (12/12), ratusan kapal JTB  atau dulu di sebut  kapal cantrang, harus  diamankan di sebelah timur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung Rembang Kota untuk menghindari hantaman ombak besar dari barat. 

Begitupun ratusan perahu kecil diamankan di alur sungai Karanggeneng juga untuk menghindari gelombang laut musim baratan. Jika tidak diamankan dan dibiarkan dihantam ombak, sangat beresiko mengalami kerusakan. Bahkan perahu atau kapal bisa pecah karena saling berbenturan.

Sementara itu, untuk kapal poursine mini di daerah Kragan dan Sarang dilindungkan agak di tengah dekat pulau karang. Karena ombak baratan telah terpecah dengan pulau karang yang ada di sebelah utara wilayah Kecamatan Kragan dan Sarang.

Sejumlah nelayan JTB di Tasikagung kepada media ini Selasa pagi menuturkan, "Setiap musim baratan, kami memang harus mengamankan kapal di sebelah timur TPI. Sebaliknya jika musim timuran harus mengamankan kapal di sebelah barat TPI".

"Jika tidak kita amankan, sangat beresiko rusak. Dan kita akan mengalami kerugian cukup besar. Jika kapal sampai pecah, untuk memperbaiki membutuhkan waktu dan dana cukup besar. Bisa ratusan juta," tutur Siswanto dan dibenarkan Mulyoto, dua pemilik kapal JTB di Kelurahan Tanjungsari dan Desa Tasikagung, Kamis.

Kepala TPI Karangharjo, Kragan, Hengki mengatakan, sejumlah kapal poursine mini di wilayah kerjanya sudah diamankan di dekat pulau karang di sebelah Utara Kragan.

"Nelayan di Rembang sudah hafal, setiap musim baratan dan timuran mreka pasti mengamankan kapal dari terpaan ombak. Begitupun, saat ini ini sampai dua minggu ke depan para nelayan libur tidak melaut. Selain musim ombak besar, juga ada hajat sedekah laut," terang Hengki.

Dermaga Kapal Di Sebelah Barat Kosong. Foto Ini Ambil Rabu (11/12) Sore Kemarin. Yon Darsono/RMOLJawaTengah