Muncul Isu Duet Sesama ASN Di Pilwalkot Semarang, Pengamat: Dekat Pemilihan Semakin Banyak Kejutan 

Iswar Aminuddin Ketika Menerima Kunjungan Bertemu Silaturahmi Ade Bhakti, Selasa (11/06). Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Iswar Aminuddin Ketika Menerima Kunjungan Bertemu Silaturahmi Ade Bhakti, Selasa (11/06). Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Isu saling dekat dua aparatur sipil negara (ASN) Ade Bhakti dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin sedang ramai dijadikan perbincangan masyarakat Kota Semarang jelang Pilwalkot yang semakin dekat ini.


Belum diketahui pasti asal mulanya seperti apa, tiba-tiba spekulasi itu menjadi kejutan baru. Padahal, dua-duanya sama-sama duduk menempati jabatan strategis di pemerintahan Pemkot Semarang. 

Munculnya isu itu pun semakin memicu tanda tanya di masyarakat serta berbagai kalangan. Lantas bagaimana jika benar skenarionya seperti itu? 

Pengamat Politik Universitas Diponegoro, Dr Teguh Yuwono, melihat peta persaingan jika benar terjadi seandainya menjadi kenyataan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang nanti bakal sengit sekali dan bisa saja memunculkan gap di kalangan ASN.

Kemungkinan itu malah dapat menjadikan kubu baru atau persebaran pendukung di pemilihan mendatang terpecah, justru hasilnya rata. 

"Jika kita lihat, dari track record Pilkada Walikota Semarang beberapa periode terakhir, ASN mendulang suara besar sekali di dalam pemilihan. Kita tahu bahwa para ASN Pemkot Semarang pro ke siapa jika calonnya ada beberapa dan sama menariknya seperti kemungkinan Pilwalkot besok," terang Dr Teguh. 

Jika menilai dan melihat prediksi, beberapa kali sebelumnya, Teguh juga pernah menyampaikan Pilwakot Semarang nanti akan diwarnai banyak kejutan. Meski sejauh ini, tahapan baru awal dan besar kemungkinan terjadi berbagai kejutan lainnya. 

"Awal saja sudah banyak kejutan belum tahu nanti babak akhirnya seperti apa. Sulit diprediksi. Tetapi, menarik sekali jika mencermati benar-benar hitung-hitung peluang, hasilnya samalah kuat. Semua punya pendukung pro masing-masing. Masyarakat lebih tahu siapa paling layak dan siap. Tidak perlu panjang lebar," katanya. 

Teguh pun memiliki pandangan lain. Menurutnya, dua birokrat siap maju Iswar dan Ade bagi masyarakat bisa menjadi jawaban figur sosok pemimpin ideal. Itu tak lepas dari posisi mereka sekarang di pemerintahan, dengan kata lain, dianggap sudah biasa melayani publik atau pelayan masyarakat. 

"Mungkin hal ini dilihat biasa saja tidak terlalu penting. Tapi, bagi orang awam tidak peduli pemerintahan itu jadi poin plus. Masyarakat bisa yakin memiliki kepercayaan tumbuh sendirinya ketika tahu track record mereka. Dua-duanya populer dan aktif di media sosial. Era sekarang, paling mudah meningkatkan dukungan atau elektabilitas kuncinya di medsos (media sosial-red). Ini bahaya bagi lawan, tetapi menarik diperhatikan dalam persaingan menuju Semarang 1," papar Teguh.