Munas Partai Golkar yang akan digelar Desember 2019
mendatang, diharapkan menjadi momentum konsolidasi untuk membangun
persatuan di internal Golkar.
- Cak Imin Dicurhati Harga Minyak Goreng di Pasar Bintoro Demak
- Polres Batang dan KPU Gelar Simulasi Pendistribusian Logistik Pemilu 2024
- Gelar Muspimcab, DPC PKB Demak Dukung Cak Imin Jadi Ketum
Baca Juga
Munas yang akan digelar Desember mendatang diharapkan menjadi momen untuk konsolidasi partai dalam upaya membangun persatuan di internal Golkar," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Selasa (10/9), seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Golkar perlu membangun persatuan di internalnya agar terbangun soliditas yang kuat. "Upaya membangun persatuan di internal Golkar tersebut penting guna memperkuat solidaritas partai," ujar Airlangga.
Dengan soliditas yang kuat, Airlangga meyakini Golkar akan semakin jaya. "Hal ini bertujuan agar Partai Golkar tetap menjadi partai besar dan diperhitungkan," ujar Airlangga.
Sebelumnya, saat menerima deklarasi dukungan Sahabat Muda Airlangga Hartato (SMART) di Four Season Hotel, Jakarta, Sabtu (24/8) lalu, Airlangga juga menyinggung perihal yang sama.
Airlangga mengatakan, Golkar telah tiga kali menggelar Munas yang menimbulkan perpecahan luar biasa di internal. Saat ini adalah momentum yang tepat bagi Golkar untuk melakukan konsolidasi dan memperkuat soliditas partai.
"Kalau kita cinta Partai Golkar, kalau kita ingin Partai Golkar besar, dan kita tidak ingin dikerdilkan oleh yang lain," kata Airlangga.
Seperti diketahui, pasca Pemilu 2014, Partai Golkar mengalami konflik internal berkepanjangan yang membuat partai beringin itu terbelah. Dualisme, saling klaim kepengurusan hingga aksi pemecatan terhadap kader, membuat Golkar seolah sibuk dengan urusan internal.
Gejolak internal baru mulai mereda setelah terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum. Namun, belum lama kepemimpinannya berjalan, Golkar kembali diguncang tsunami politik akibat ditangkapnya Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepemimpinan Golkar kemudian beralih ke tangan Airlangga melalui Musyawarah Nasional Luar biasa (Munaslub) tahun 2017. Banyak kalangan memprediksi raihan suara Golkar bakal anjlok pada Pemilu 2019. Namun, dibawah kepemimpinan Airlangga, Golkar ternyata mampu meraih kursi terbanyak kedua di parlemen. [fak]
- MPR RI : Para Legislator Harus Memiliki Pemahaman yang Utuh untuk Mempercepat Lahirnya UU TPKS
- Bambang Pacul : Unggul di Survey Bukan Jaminan Menangi Pilpres 2024
- Dinilai Mampu Kendalikan Kondusifitas Jateng, Aktivis Kudus Dukung Luthfi Jadi Gubernur