Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta seluruh kader bersabar
dan tidak melakukan desakan berlebih soal jadwal musyawarah nasional
(Munas) Golkar.
- Bawaslu Grobogan Patroli Tempat Keramaian
- Tani Merdeka Deklarasikan Dukung Sudaryono Maju Pilgub Jateng
- Pasbata Jateng Siap Kawal Masa Transisi Jokowi ke Prabowo
Baca Juga
Agung menegaskan, jadwal Mmunas sudah ditetapkan rutin lima tahunan setiap bulan Desember. Adalah keliru jika menganggap jadwal munas pada Desember itu sebagai keinginan sepihak Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Bulan Desember itu bukan keinginan Pak Airlangga saja, tapi memang sudah agenda yang tetap," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/9).
Agung menyebut catatan Munas Partai Golkar biasa digelar Maret dan berubah menjadi bulan Oktober pada masa reformasi. Jadwal bulan Oktober dimundurkan pada Desember berdasarkan kesepakatan, dengan alasan bulan Oktober berbarengan dengan pelantikan presiden dan DPR RI.
"Biasanya Partai Golkar itu menyelenggarakan munasnya itu pada bulan mendekati waktu setelah penetapan pemerintahan, awalnya itu bulan maret penetapan presiden, tapi setelah reformasi kan geser ke Oktober, maka munasnya geser ke Desember," jelasnya.
"Jadi diselesaikan dulu nih mengutamakan kegiatan kegiatan kenegaraan, selesai kegiatan kenegaraan, agenda-agenda kenegaraan barulah kemudian agenda partai," urai mantan Menko Kesra ini.
Masih, kata Agung, catatan rutin munas pada bulan Desember dimulai pada tahun 2004 saat Jusuf Kalla memenangkan pertarungan dan menjadi ketua umum. [fak]
- Hinca Benarkan Airlangga Ajak SBY Dukung Jokowi
- Jokowi-JK Jenguk SBY
- Pastikan Usung Calon, PKB Jalin Koalisi Golkar, PPP dan Partai Non Parlemen