Mulai Turun: Harga Beras Medium Di Magelang

Operasi Pasar Oleh Perum Bulog Cukup Membantu Menurunkan Harga Beras. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng
Operasi Pasar Oleh Perum Bulog Cukup Membantu Menurunkan Harga Beras. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng

Harga beras medium di pasaran wilayah Magelang dikabarkan mulai merayap turun pada kisaran Rp13.000 per kilogram. Namun, beras premium masih bertahan di harga Rp16.000.


Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) Kabupaten Magelang, Basirul Hakim, harga beras medium kini berangsur turun.
"Terutama setelah kita gelontor beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) dari Bulog," katanya, melalui Kabid Perdagangan, Pancaraning Tyas, Minggu (17/03).
Guna menjaga stabilitas harga, lanjut Tyas, pihaknya bersama Perum Bulog membuka toko kendali (Token) di Pasar Muntilan dan Pasar Grabag.
Stok beras medium di Token tersebut diupayakan tidak sampai kosong. Di situ beras medium dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram. 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, memprediksi, harga beras bakal stabil pada April nanti.
"Bersamaan dengan masa panen raya, sehingga harga secara nasional akan turun," katanya, dihubungi terpisah.
Kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir, kata Romza, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain adalah masa tanam padi mundur akibat El Nino dan hujan stabil terus menerus turun mulai akhir Desember 2023.
Dampak lanjutannya, masa panen juga ikut mundur. Dan akibatnya banyak pedagang merasa kesulitan mendapatkan gabah sehingga stok beras di pasaran menipis.
Sesuai hukum pasar pun berlaku. Harga naik karena pemintaan meningkat tidak diimbangi ketersediaan barang secara memadai.
"Salah satu sebab harga (beras) naik diindikasikan karena adanya kepanikan masyarakat," kata Romza Ernawan.