Mudahkan Perizinan, Pemkot Semarang Bakal Gunakan Teknologi Metaverse untuk MPP Digital

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat Kota Semarang. 


Setelah Mal Pelayanan Publik (MPP) di Terminal Tipe A Mangkang diresmikan secara virtual oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, beberapa waktu lalu. Kini Pemkot Semarang akan mewujudkan sebuah MPP berbasis digital. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono mengatakan nantinya MPP Digital ini akan menerapkan sistem Metaverse. Metaverse sendiri adalah dunia virtual yang diciptakan oleh konvergensi teknologi digital dan dunia fisik.

Widoyono menyebut nantinya dengan representasi 3D, pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan objek digital dengan cara yang realistis. 

Harapannya, sistem Metaverse ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan perizinan apapun di Kota Semarang tanpa harus datang kantor dinas.

Widoyono menyampaikan melalui teknologi Metaverse tersebut nantinya akan ada 160 jenis layanan dan 50 tenant yang bisa diakses melalui Metaverse. Tenant dan layanan tersebut memang sudah ada di MPP Kota Semarang.

“Dengan Metaverse ini akan lebih mempermudah karena tinggal duduk di rumah dan mengakses layanan tersebut, jadi tidak perlu repot-repot datang secara langsung ke MPP,” kata Widoyono, Jumat (9/12).

Hingga saat ini, rencana tersebut masih dalam pengembangan yang dilakukan oleh tim IT bentukan Pemkot Semarang. Namun sistem tersebut ditargetkan bisa diakses oleh masyarakat pada tahun 2023.

“MPP ini juga bisa melalui online namun kalau layanan online seperti biasa dan satu-persatu. Tapi melalui metaverse semua bisa diakses seperti dunia nyata, hanya saja dalam bentuk virtual 3D,” bebernya.

Sementara itu Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengklaim jika MPP menggunakan Metaverse ini adalah satu-satunya di Indonesia. Bahkan Metaverse ini memiliki potensi untuk menjadi platform baru yang bisa digunakan untuk interaksi sosial, perizinan, perdagangan hingga hiburan.

Ita, sapaan akrabnya, mengataka ln melalui teknologi metaverse juga menjadi wujud program reformasi birokrasi untuk memantik penanaman investasi di Kota Semarang.

“Kami ingin memudahkan dalam hal perizinan, jadi masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke MPP. Untuk itu inovasi metaverse akan diterapkan di MPP,” ungkap Ita.