Monumen Pers Nasional menggelar Festival Pers 2024 menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2024. Aneka kegiatan dengan tema "Pers Mengawal Pesta Demokrasi dari Masa ke Masa", digelar selama satu bulan penuh.
- Satpol PP Kota Semarang Segel 15 Lapak Johar Tidak Ditempati Pedagang
- Penuhi Permintaan, BINDA Jateng Berikan Alat Tulis Bagi Pelajar Terdampak Banjir
- Karutan Redy Agian Silahturahmi ke Petinggi TNI di Salatiga
Baca Juga
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa didapuk membuka Festival Pers 2024 melakukan pengguntingan pita di depan ruang pameran foto dan kliping berita memasang 60 foto dan kliping berita menggambarkan peran pers dalam mengawal perjalanan demokrasi bangsa Indonesia sejak pemilu 1955 hingga 2009.
"Pameran foto dan kliping berita dalam Festival Pers 2024 merepresentasikan pemilu di tiga fase yakni orde lama, orde baru, dan era reformasi. Teguh berharap pers memegah teguh sikap independen, berimbang, dan netral dalam mengawal pemilu," ungkap Teguh, Kamis (1/2).
Usman Kamsong menyatakan, foto dan kliping berita menggambarkan pesta demokrasi pada zaman dahulu menjadi sarana edukasi politik bagi masyarakat. Dia berharap kualitas demokrasi di Tanah Air semakin meningkat.
Pada proses pemilu kali pertama di Indonesia pada 1955, kata dia, pemilu diikuti lebih dari 100 partai politik namun berjalan kondusif dan disambut riang gembira.
"Saat coblosan dulu rakyat memakai baju baru seperti saat momentum Lebaran. Mereka menyambut pemilu dengan gembira. Tidak ada gontok-gontokan dan macam-macam lainnya," ujar dia.
Usman berharap, proses demokrasi bisa menyatukan berbagai perbedaaan di masyarakat. Seperti pemilu 1955 dan pemilu 1999, dia berharap kali ini rakyat bisa menggunakan hak pilih dengan mendatangi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) dengan kegembiraan.
Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo mengatakan, pameran foto dan kliping berita dalam Festival Pers 2024 menggambarkan peran pers dalam mengawal proses demokrasi di Tanah Air.
"Pameran ini juga sebagai wujud apresiasi bagi para insan pers yang berjuang menghimpun informasi soal pemilu. Masyarakat bisa mengetahui bentuk fisik logistik pemilu seperti kertas surat suara, kotak suara dan lain sebagainya pada zaman dahulu," kata Widodo Hastjaryo.
Acara pembukaan Festival Pers 2024 diisi dengan talk show Hari Pers Nasional 2024 dengan tema "Peran Pers Mengawal Pemilu yang Jurdil." Talk Show menghadirkan pengamat media sekaligus dosen FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Sri Hastjarjo; Kepala Monumen Pers, Widodo Hastjaryo, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Anas Syahirul.
Selain pameran foto sepanjang Februari 2024, Festival Pers 2024 diisi dengan berbagai kegiatan menyasar anak sekolah, guru, wartawan, dan masyarakat umum. Kegiatan itu di antaranya workshop dan lomba membuat video pendek, lomba story telling sejarah pers, lomba cerdas cermat, workshop menulis untuk guru, lomba mewarnai dan menggambar, journalist competition, museum date, dan donor darah/bakti sosial.
- Bupati Batang Nilai Pembagian BST Di Donorejo Rawan Penularan Covid-19
- Warga Borong Minyak Murah Bazar Kodim 0726/Sukoharjo
- Vaksin BIN Kembali Sasar 500 Pelajar desa Ngabeyan Kartasura