PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang merupakan perusahaan pembuatan bus listrik 'Moeldoko) dan Gesits Technologies Indo (GTI) siap berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik secara massal.
- Pasukan Zikon Bawa Alat Berat ke Lokasi Gempa NTB
- Waketum DPP Gerindra : Ini Faktor Jokowi Belum Umumkan Siapa Pendamping Di Pilpres
- Ratna: Jokowi Jangan Provokasi Rakyat Berkelahi
Baca Juga
Meski sama-sama fokus dengan kendaraan listrik, namun output keduanya berbeda. MAB sangat fokus dengan riset dan pengembangan bus listrik. MAB ini diprakarsai oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan.
Bagaimana dengan Gesits? Brand ini merupakan kolaborasi antara Garasindo dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Gesits diproduksi di pabrik Wika Industri dan Konstruksi di Cileungsi, Bogor dengan luas area mencapai 2.400 meter persegi dari total area 30 hektar milik Wika.
"Kuncinya ada baterai. Semua kini sudah sadar bila baterai menjadi masa depan. Industri otomotif yang berbasic listrik saat ini pun berkembang pesat. Sejak awal saya memang tertarik, apalagi setelah melihat langsung bus listrik di Shanghai. Karena bagus, saya tertarik untuk mengembangkannya di Indonesia. Apalagi, Pak Jokowi punya kesenangan otomotif," tutur Moeldoko, Rabu malam (18/7).
Digulirkan sejak Maret, bus listrik karya MAB memiliki kandungan lokal hingga 45 persen. MAB pun saat ini terus berkomitmen untuk menggenapi kandungan lokal menjadi 100 persen.
Realiasi kandungan lokal full bus bernama Maxvel ini ditarget maksimal lima tahun lagi. "Artinya, saat itu Indonesia sudah bisa memproduksi mobil listrik dengan kesemuanya dibuat di sini. Untuk menguatkan konsep sekaligus strategi, maka sinergi perlu dilakukan dengan beberapa pihak," terang Moeldoko lagi.
Direktur Utama PT MAB, Mayjen TNI (Purn) Leonard mengatakan, masih sangat dini menyepakati kerjasama dalam pertemuan dengan Gesits yang digelar beberapa waktu lalu.
"Masing-masing pihak hanya baru mengungkapkan ketertarikannya masing-masing. Adapun teknisnya seperti apa, belum dibahas. Perlu beberapa pertemuan lagi untuk mengetahui posisi dan keinginan dari masing-masing pihak," kata Leonard.
Menguatkan brandingnya, MAB bahkan sudah mendisplay bus listriknya itu di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018. Maxvel telah mengaplikasikan sistem mesin mekatronika dan nantinya akan diproduksi secara massal. Rencananya dirilis pada Agustus nanti. Harga saat dipasarkan diperkirakan Rp 15 juta per unit.
Sementara produk Gesits menggunakan baterai ion lithium dengan jarak tempuh 80-100 km untuk sekali pengisian. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5-3 jam untuk sekali pengisian listrik. Dengan suplai energi besar, kecepatannya hingga 100 km per jam dengan dengan 125 cc motor konvensional. Lebih spesial, Gesits ini tidak mengeluarkan emisi gas buang.
"Realisasi proses kerjasama ini baiknya ditunggu saja. Yang jelas akan lebih menarik bila MAB dan Gesits ini saling bersinergi," pungkasnya.
- Ini Tanggapan Ketua DPC Solo Terkait Status Tersangka Hasto
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Antisipasi Serangan Fajar di Pilwalkot Solo, PDIP Terjunkan Satgas Anti Suap