Persaingan figur berlatar belakang militer di bursa Pilpres 2019 menyedot perhatian banyak kalangan.
- HUT Ke-17 Bawaslu, Harpendi Paparkan Sejarah Lembaga Pengawas Pemilu
- Efisiensi Anggaran, Mobil Dinas KPU dan Bawaslu Segera Ditarik
- Quick Count Bawaslu Solo, Respati Astrid Unggul
Baca Juga
Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis (BAIS) Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto mengungkapkan jika mengacu pada karir militer, Moeldoko lebih unggul dibanding Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Karena Pak Moeldoko mengakhiri karir militernya sebagai jenderal bintang empat, dengan posisi akhir Panglima TNI," kata Ponto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/8).
Prabowo, katanya, hanya jenderal bintang tiga dan jabatan terakhir sebagai Panglima Kostrad. Sedangkan AHY yang kabarnya sudah ditawari Jokowi menjadi Menteri PAN RB memutuskan mundur dari TNI pada 2016 lalu dengan pangkat terakhir sebagai mayor.
"Ya kalau kemampuan militer yang sudah teruji ya Pak Moeldoko lah, Panglima TNI. Sudah pasti. Kalau kita pakai ukuran yang sudah jelas, Panglima TNI, bintang tiga, baru mayor, jelas itu," tegasnya.
Tak hanya itu, Purnawirawan TNI AL itu juga menyebut Moeldoko memiliki kedekatan emosional dengan Jokowi. Ia menyinggung saat Moeldoko ditunjuk mewakili keluarga Jokowi untuk memberikan sambutan di resepsi pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution. Karenanya Moeldoko paling berpeluang menjadi cawapres mendampingi Jokowi.
"Berarti ini kan ada kedekatan secara emosional," pungkasnya. 
- HUT Ke-17 Bawaslu, Harpendi Paparkan Sejarah Lembaga Pengawas Pemilu
- Efisiensi Anggaran, Mobil Dinas KPU dan Bawaslu Segera Ditarik
- KPU Jateng Tetapkan Luthfi-Yasin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024
