Milklife Soccer League KU-14 Diputar, Sebelas Tim SSB Berlaga di Supersoccer Arena Kudus

SSB UD. AMJ Jepara saat bertanding melawan dengan E-Young di Stadion Super Soccer Arena, Rendeng, Kudus. istimewa
SSB UD. AMJ Jepara saat bertanding melawan dengan E-Young di Stadion Super Soccer Arena, Rendeng, Kudus. istimewa

Turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer League kategori Usia (KU) 14 tahun 2024 kembali diputar. Sebanyak 11 tim Sekolah Sepak Bola (SSB) dari Kudus, Rembang, Pati, Jepara dan sekitarnya, memastikan diri merumput di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus.


Dalam turnamen ajang pembibitan pesepak bola putri itu, melibatkan peserta sebanyak 275 orang. Belasan SSB yang berkompetisi dalam MilkLife Soccer League series perdana kali ini, adalah Laskar Jepara Putri, SKU Pink, Galaxinesia, Scorpions FC, Pedawang Women dan Srikandi Kalirejo Undaan.

Kemudian disusul SSB Persig Gribig, Porma, SKU Orange, Women Putra Jaya, dan Garkido GFC. Menariknya, para pemain di SSB tersebut mayoritas adalah ‘jebolan’ MilkLife Soccer Challenge.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundatio (BDOF), Yoppy Rosimin dari Bakti Olahraga Djarum Foundation (BODF) mengatakan, turnamen ini menjadi wujud komitmen pengembangan ekosistem sepak bola putri di Indonesia.

“MilkLife Soccer League juga merupakan layer lanjutan bagi para pesepak bola putri usia dini, untuk semakin menekuni cabang olahraga tersebut,” ujar Yoppy Rosimin saat ditemui di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus, Minggu (26/5).

Menurut Yoppy, MilkLife Soccer Challenge sebelumnya juga digelar di KU 10 dan KU 12. Pesertanya melibatkan siswi madrasah ibtidaiyah serta sekolah dasar. Dari turnamen itu bisa melihat bakat potensial, yang akhirnya membuat mereka menekuni sepak bola putri dan tergerak bergabung ke SSB.

“Karenanya, kami menyelenggarakan MilkLife Soccer League sehingga SSB memiliki kompetisi rutin sebagai sarana mengasah serta meningkatkan kemampuan para pemainnya,” kata Yoppy.

MilkLife Soccer League beserta MilkLife Soccer Challenge, imbuh Yoppy, diharapkan menjadi pondasi awal dan bermuara pada lahirnya para pesepak bola putri.  

“Sehingga kelak, para pesepakbola putri Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa di level internasional,” tuks Yoppi.

Disetiap gelaran series MilkLife Soccer League memakan waktu tiga sampai empat bulan. Untuk penyelenggaraannya satu pekan sekali di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus.

Yoppy menjelaskan, mereka akan berlaga dua kali yakni home and away dengan format 9 vs 9 di setiap pekannya. Pertandingan digelar dilapangan berukuran setengah lapangan sepak bola.

“Selain itu, pertandingan berdurasi 20 x 2 menit menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33-0,36 kilogram,” terangnya.

Rencananya, MilkLife Soccer League digelar dua kali selama satu tahun. Tak hanya mengundang SSB dari Kudus dan sekitarnya, turnamen ini membuka pintu bagi SSB di daerah lain untuk ambil bagian memperebutkan gelar juara.

" Silahkan bagi para SSB untuk mempersiapkan diri. Tentu saja kami mengharapkan dukungan banyak pihak demi melahirkan kejayaan bagi cabang olahraga ini,” pinta Yoppy.

Sementara itu, memasuki pekan pertandingan kedua MilkLife Soccer League pada Minggu (26/5), Laskar Jepara Putri sukses memuncaki klasemen sementara.

Tim sepak bola putri Bumi Kartini ini mengemas 12 poin, usai mengalahkan Galaxinesia dengan skor 1-0. Hasil gemilang diraih tim Jepara, saat bertanding di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus, Minggu (26/5).

Menariknya lagi, para pemain di 11 SSB yang ikut berkompetisi tersebut mayoritas merupakan jebolan dari MilkLife Soccer Challenge. Salah satunya Asyifa Sholawa Farizqi.

Asyifa yang juga pemain SKU Pink ini, sukses menjadi Top Scorer sementara dengan mengoleksi 7 gol. Sebelumnya pada gelaran MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 2024, ia berhasil mencetak 33 gol dan menyandang predikat Top Scorer di Kategori Usia 12.

“MilkLife Soccer League ini seru, bisa bertanding dan mendapat teman-teman baru yang juga suka sepak bola. Sebelum turnamen, aku rutin latihan supaya bisa menang jadi juara. Lawan di turnamen ini menurut aku merata, karena semua tim mainnya kompak,” ujar Asyifa.

Di papan Top Scorer MilkLife Soccer League, juga tertera nama, Rara Zenita Fatin dari Laskar Jepara Putri. Hingga pekan kedua, pemain bernomor punggung 10 ini, bertengger di urutan keempat Top Scorer usai mencetak empat gol.

Sama seperti Asyifa, Rara juga ‘jebolan’ MilkLife Soccer Challenge.  Sebelumnya, pada gelaran sebelumnya yakni Series 1 2024 pada bulan Maret lalu, Rara juga sukses membawa sekolahnya SDIT Bumi Kartini Jepara menjadi kampiun di Kategori Usia 12.

Tak hanya Rara dan Syifa, diharapkan ke depannya semakin banyak para siswi yang mulai mencintai dan menekuni sepak bola putri.

Sepanjang tahun 2024, BODF bersama MilikLife bersiap menggulirkan MilkLife Soccer Challenge di delapan kota dengan total 18 kali turnamen.

Pagelarannya yakni di Kudus sejak Maret, Juni, September dan Desember, Surabaya Mei dan September, Jakarta Juni dan November, Tangerang Juni dan November, Bandung Juni dan Oktober, Yogyakarta Juli dan Oktober, Solo Juli dan Oktober serrta dan Semarang Agustus dan November.