Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang meminta kepada masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi Covid-19 meski status pandemi di Indonesia sudah beralih menjadi endemi.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
- Gandeng Alfamart, Pemkot Semarang Gelar Gebyar Posyandu Turunkan Stunting
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan pihaknya terus menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat Kota Semarang meski sudah dalam status endemi.
"Memang sudah endemi, tapi vaksinasi terus kami gencarkan, terutama vaksin keempat," kata Hakam, Rabu (5/7).
Hingga saat ini capaian vaksinasi dosis keempat atau booster kedua di Kota Semarang memang masih sedikit yakni 22 persen. Sementara capaian di Jawa Tengah mencapai 39 persen.
Hakam berharap bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin keempat untuk bisa segera melakukan vaksinasi. Vaksinasi bisa dilakukan di 37 Puskesmas yang ada di Kota Semarang.
"Sepanjang vaksin diperbolehkan secara medis, terutama memang yang angka antibodinya turun memang harus vaksin. Kedua, orang-orang dengan kerentanan tinggi, seperti lansia dan anak-anak," tuturnya.
Bagi anak-anak yang memang sudah boleh mendapatkan vaksin booster dosis kedua, lanjutnya, sebaiknya tetap dilakukan vaksinasi.
"Sebab, 're-emerging disease' atau penyakit yang dulu sudah pernah ada sekarang muncul lagi, itu setiap tahun selalu mengancam. Apalagi mau musim hujan, biasanya kan bulan ke 10-11," bebernya.
Hakam menjelaskan "re-emerging disease" yang merupakan peyakit infeksi yang muncul kembali memang tidak bisa diprediksi. Hal ini seiring dengan mobilitas manusia yang begitu luar biasa.
"Katakanlah begini. Hari ini, pagi sampai siang masih di Semarang, tapi besok pagi bisa saja sudah sampai Korea, sampai Jepang. Artinya, pergerakan manusia, mobilitasnya luar biasa," ungkapnya.
Mobilitas manusia yang sedemikian tinggi akan mengakibatkan munculnya penyakit yang dibawa dari satu daerah ke daerah lain.
"Misalnya, hari ini saya dilaporkan ada kasus malaria satu orang. Dia tentara yang baru pulang dari Papua. Kenapa (bisa terjangkit)? Ya, mobilitas tadi," tandasnya.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
- Gandeng Alfamart, Pemkot Semarang Gelar Gebyar Posyandu Turunkan Stunting