Taman Indonesia Kaya (TIK) kembali mengadakan pagelaran yang disuguhkan untuk masyarakat Kota Semarang khususnya pada akhir pekan.
- Semaan Quran Awali Doa Bersama Jelang Datangnya Muharam
- JARKE Desak DPRD Kendal Tegas Dukung Reog Ponorogo
- Lontong Opor Cap Go Meh, Simbol Akulturasi Budaya dan Kerukunan Warga Tionghoa dengan Pribumi
Baca Juga
Pekan ini, Taman Indonesia Kaya menghadirkan acara Sastra Dalam Keroncong yang dimeriahkan oleh Komunitas Sastrawan Semarang antara lain NWU Gabriel Genesis, Slamet Unggul, Wahyu Nur Baskoro, Roely Slamet, Didit Jepee, Nawir, Fransiska Ambar, Maya Ofifah Kristanti dan juga Orkes Berkah Dalem.
Perwakilan dari Komunitas Sastrawan Semarang, NWU Gabriel Genesis mengatakan kegitan di TIK kali ini menjadi media untuk menghibur masyarakat Kota Semarang. Utamanya, lanjutnya, kegiatan ini ditujukan untuk generasi muda untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam lagi mengenai sastra.
Tak hanya sastra, dalam pagelaran tersebut juga memadukan pembacaan syair dan puisi dengan diiringi alunan musik keroncong yang kental dengan kebudayaan Nusantara.
“Semoga selain dapat menghibur para pecinta sastra, penampilan kami juga dapat membangkitkan semangat dan minat masyarakat untuk mempelajari dan mencintai sastra,” kata NWU, Minggu (10/9).
Selama kurang lebih 90 menit, panggung Taman Indonesia Kaya diramaikan dengan penampilan dari Komunitas Sastrawan Semarang yang diiringi dengan alunan musik keroncong dari Orkes Berkah Dalem yang terdiri dari 7 musisi dan juga 4 penyanyi.
Sebanyak delapan penyair yang tergabung dalam Komunitas Sastrawan Semarang menghibur para penikmat seni yang memenuhi Taman Indonesia Kaya dengan puisi-puisi yang mereka ciptakan. Masing-masing penyair membacakan karya puisi yang mereka ciptakan sendiri dengan amat mendalam.
NWU Gabriel Genesis membacakan Harapan Merah Putih, Slamet Unggul membacakan Aku dan Semarang serta Laki-laki Pembawa Buku, Wahyu Nur Baskoro membacakan Kau yang Kucinta dan Di Timur Matahari, Roely Slamet membacakan Darah Tulang dan Bendera.
Kemudian Didit Jepee membacakan Rendezvous Seberkas Pelangi dan Tegang, Nawir membacakan Generasi Muda Cinta Negeri, Fransiska Ambar membacakan Pagi yang Sejuk dan Maya Ofifah Kristanti membacakan Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian.
Tak hanya membawakan ciptaannya sendiri, para beberapa penyair juga membawakan karya dari penyair lain.
Program Director www.indonesiakaya.com, Renitasari Adrian mengatakan pertunjukan ini merupakan salah satu upaya untuk mengakrabkan sastra kepada generasi muda. Selain itu juga memberikan inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan minat dalam dunia sastra sehingga muncul para calon-calon sastrawan di masa yang akan datang.
“Dalam pementasan ini kami juga memadukan sastra Keroncong untuk mengenalkan jenis musik yang khas dengan kebudayaan Indonesia ke hadapan generasi muda. Semoga pementasan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” kata Renitasari.
- Jumlah Pencari Kerja Di Rembang Meroket PascaLebaran, Ramai-Ramai Berburu Kartu Kuning
- Rute Kirab Dugderan Semarang 2024: Dimulai Dari Balaikota Sampai Masjid Agung Jawa Tengah
- Prosesi Pisowanan Agung, Puncak Rangkaian Hari Jadi Ke-199 Kabupaten Wonosobo