Menyongsong KEK, Tenaga Kerja Lokal Jadi Andalan

Menghadapi era revolusi  industri 4.0, masyarakat kabupaten Kendal diharapkan siap dan berani bersaing dengan teknologi yang sedang berkembang.


Mulai dari kesiapan sumber daya manusia maupun peralatannya. Pemerintah daerah Kendal juga dituntut harus bisa menyiapkan ketersediaan lapangan kerja khususnya bagi tenaga lokal sendiri.

Harapannya agar bisa lebih mandiri dan maju yang berimbas pada kesejahteraan hidup.

Direktur PT Terryham Proplas Indonesia, Samsunar, mengatakan, dalam menyongsong kawasan ekonomi khusus (KEK), tenaga kerja lokal harus benar-benar disiapkan untuk menjadi tenaga yang handal.

"Dalam perkembangan revolusi industri 4.0, bentuk perhatian kami yakni menyiapkan dan menyerap tenaga kerja lokal khususnya di Kendal. Jadi tenaga kerja yang disiapkan juga harus benar-benar yang berkualitas dan handal," kata Samsunar dalam acara Ngobrol Santai bersama Disnaker Kendal, PWI Kendal dan PT Terryham Ptoplas Indonesia, Rabu (20/11).

Kabupaten Kendal terus melakukan perubahan dan perbaikan di beberapa sektor khususnya sektor industri.

Untuk menggenjot sektor industri, pemkab Kendal berupaya menarik investor lokal dan asing agar mau menanamkan investasinya di kabupaten Kendal.

"Makin banyak investor yang masuk ke Kendal maka akan banyak pabrik berdiri. Mau tidak mau, pemkab Kendal harus menyediakan tenaga kerja ahli, yang cakap dan handal. Menyongsong KEK, tenaga kerja lokal diharapkan bisa menjadi andalan," tambahnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal, Muhamad Sukron Samsul Hadi dalam kesempatan itu mengatakan dalam rangka menyongsong kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kendal ini pihaknya memberdayakan masyarakat terutama para siswa di balai latihan kerja (BLK) yang dinaunginya ikut andil bagian.

"Penyiapan tenaga kerja lokal ini dilatih kerja disini agar mereka benar-benar siap menghadapi revolusi industri 4.0. Harapan kami mereka nantinya bisa mandiri dan menjadi tenaga kerja lokal yang memiliki skill yang bagus dibidangnya secara profesional," katanya.

Sukron menambahkan, persaingan kerja nantinya akan semakin ketat dan akan tersingkir jika tidak siap.

"Industri dalam Kawasan Ekonomi Khusus nantinya akan banyak, kalau tenaga kerjanya ngga siap skillnya dan handal ya bakal tersingkir. Kalau ada KEK, setidaknya kesejahteraan masyarakat meningkat dan kemajuan pembangunan daerah bisa dirasakan," pungkasnya.