Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menuturkan sebagai institusi pendidikan tinggi, UKSW berkomitmen untuk membangun desa dan menjadi bagian dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan.
- Dirjen Pendis Kemenag Minta Peserta PBAK IAIN Salatiga Miliki Kemampuan Adaptasi Dengan Teknologi
- Anak-anak Disabilitas di Salatiga Harapkan Keseteraan Kesempatan
- FISKOM UKSW Kembali Latih Bintara Bhabinkamtibmas Public Speaking
Baca Juga
"Salah satunya melalui kontribusi Pusat Studi Akuntabilitas Publik FEB menjadi panitia seleksi perangkat desa di Kabupaten Semarang," kata Intiyas dalam "Studium Generale dan Praktisi Mengajar" Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Selasa (14/05).
Kegiatan dibalut Kuliah Tamu itu, menghadirkan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M.
Disampaikan Rektor wanita pertama UKSW itu, FEB UKSW juga mempunyai live laboratory di lereng Kelimutu, Ende Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah didampingi selama 3 tahun dengan basis riset DIKTI.
Dan tahun ini, UKSW juga disebutkannya berkontribusi dalam pembangunan desa.
Saat ini, mahasiswa UKSW telah melaju dengan kurikulum Talenta Merdeka yang menjadi wadah bagi mereka untuk berinovasi.
"Melalui program ini kami yakin di IKN akan terbuka peluang bagi mahasiswa untuk berkontribusi melalui berbagai inovasi dan karya ilmiah mereka," pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid di Balairung Universitas dan melalui platform zoom meeting ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari civitas academica UKSW, tamu undangan hingga perangkat desa yang berada di wilayah Kabupaten Semarang.
Sementara, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M., menyinggung tiga tantangan besar dalam pembangunan desa dan perdesaan untuk mewujudkan Indonesia Emas yaitu transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola.
Sehingga, perlu adanya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Transformasi sosial pedesaan dilakukan melalui tiga hal yaitu pengembangan desa inklusif dan akuntabilitas sosial secara berkelanjutan, penguatan modal sosial desa, dan penguatan budaya desa," terang Paiman.
Usai menjadi narasumber Kuliah Tamu, Paiman berkesempatan tanaman Anggrek Bulan bersama petinggi UKSW dan Ketua Asosiasi Badan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Pusat Prof. Dr. Thomas Suyanto menjadi simbol kebersamaan dalam acara ini.
- Young Leader POV GIHN 2024 UKSW: Ukir Masa Depan Dengan Kegigihan, Kreativitas Dan Keimanan
- Sandiaga Uno: Kepemimpinan Kreatif dan Inovatif Kunci Utama Hadapi Tantangan
- Beauty And The Beast Mengubah Balairung UKSW Jadi Dunia Keajaiban Tadi Malam