Menteri Amran Luncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Pesantren

Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman telah banyak mengimplementasikan program yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, program peningkatan produksi jagung bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Kali ini, Menteri Amran kembali meluncurkan program pemberdayaan ekonomi umat berbasis pondok pesantren menuju lumbung pangan dunia, di Makassar, Sabtu (28/7.

Pada peluncuran kali ini sekaligus dilakukan penandantanganan not akesepahaman (MoU) menteri pertanian dengan Majelis Ulama Indonesia dan Koperasi Mitra Santri Nasional. Dihadiri Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin, Ketua KMSN KH. Solahudin, Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir, dan MUI Sulawesi Selatan.

Menteri Amran mengatakan, program pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren sebagai wujud dan implementasi arus baru ekonomi Indonesia melalu koperasi dan UMKN. Pasalnya, jika umat bisa digerakkan semua, Indonesia pasti bisa menguasai dunia menjadi negara super power.

"Kerja sama dengan MUI dan KMSN di era pemerintahan Jokowi-JK ini pertama dalam sejarah. Polanya langsung action, kita sudah kerjakan lebih awal, diformalkan hari ini. Kita kerja dulu baru MoU, yang jelas yang kita butuhkan adalah hasilnya, rakyat menunggu. Kalau umat bergerak, Indonesia pasti hebat," jelasnya.

Menteri Amran menekankan bahwa pihaknya bertekad terus mengoptimalkan bantuan guna mendorong pertumbuhan ekonomi umat. Hal itu bisa dicapai melalui kerja sama dengan MUI dan KMSN yang diyakini mampu mendorong kemajuan pembangunan pertanian, di antara contohnya yang sudah berhasil yakni budidaya jagung di Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Ini perintah bapak presiden agar bantuan langsung menyentuh rakyat dan berdampak langsung tingkatkan kesejahteraan. Sebab kalau umat bisa digerakkan semua, Indonesia pasti bisa menguasai dunia menjadi negara super power. Kami yakin karena pesantren bisa dipercaya dan konsisten. Kalau kita kasih bantuan 100 ribu hektare yang ditanam pun 100 ribu hektare. Kalau pesantren digerakkan secara bersama, pertanian akan maju," paparnya.

Menteri Amran juga memberikan bantuan ke pondok pesantren berupa traktor R4 sebanyak 10 unit, benih jagung 50 ton, bibit durian 3000 pohon, bibit jeruk 10 ribu pohon, bibit kakao 50 ribu pohon, kopi 50 ribu pohon, sapi 100 ekor, ayam 10 ribu ekor dan bimbingan teknis.

Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Amran, sebab menjadi menteri pertama dan satu-satunya yang merespon arus baru pemberdayaan ekonomi umat melalui sektor pertanian.

"Nanti ketemu Bapak Presiden Jokowi saya akan bilang ternyata menteri bapak yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang responsif terhadap arus baru pemberdayaan ekonomi umat," ucapnya.

Kiai Ma'ruf membeberkan alasan MUI ikut tanggung jawab melakukan pemberdayaan ekonomi umat karena ulama harus mengambil ruang dalam menghilangkan kemiskinan. Kalau umat lemah negara akan ikut lemah, dan sebaliknya jika umat kuat negara pun akan kuat.

"Pesantren punya kekuatan menggerakkan ekonomi umat. Dan Indonesia menuju lumbung pangan dunia optimis bisa dicapai karena Indonesia punya potensi sumber daya alam dan manusia yang besar. Kita tidak perlu menunggu lama terwujudnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," bebernya.

Sementara itu, Ketua KMSN KH. Solahudin mengatakan, KMSN merupakan sebuah koperasi yang dibentuk MUI. Lembaga atau wadah yang arahnya melakukan pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren. KMSN telah bermitra dengan pesantren se-Indonesia dengan mengembangkan jagung, padi dan ikan karamba serta komoditas pangan lain.

"Kami banggga mempunyai Menteri Pertanian Andi Amran, gigih memperjuangkan kepentingan petani. Para petani kami mengucapkan beribu terima kasih atas kebijakan Menteri Amran yang melarang impor," katanya.

Kiai Solahudin menambahkan, kebijakan Menteri Amran melarang masuknya impor merupakan kunci agar petani terus meningkatkan produksi dan kesejahteraan serta tingkatan daya saing. Terbukti, dampak kebijakan melarang impor jagung, petani binaan KMSN bisa menanam jagung, salah satunya di Merauke.

"Kami mengucapkan terima kasih juga atas bantuan yang diberikan hari ini. Bantuan ini kami yakin mampu mendorong pertumbuhan ekonomi umat," imbuhnya.