Kota Semarang memiliki sejumlah situs bersejarah berkaitan dengan penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
- Agus Sutisna Ajak Warga Sinergi Bangun Jepara
- Kapolres Jepara Dinobatkan Sebagai Tokoh Perlindungan dan Pengayoman Masyarakat
- Jabat Kajari Karanganyar, Robert Jimmy Lambila Komitmen Selesaikan Tunggakan Perkara
Baca Juga
Salah satunya adalah situs yang diyakini merupakan makam Syekh Jumadil Kubro, penyebar ajaran Islam di Nusantara dan tanah Jawa pada masa kerajaan Majapahit.
Makam yang diyakini merupakan peristirahatan terakhir Syekh Jumadil Kubro terletak di tepi jalan arteri Yos Sudarso Kaligawe, masuk Kelurahan Terboyo Kulon, atau berada di mulut exit tol Semarang Kaligawe.
Kompleks makam Syekh Jumadil Kubro terdiri dua lantai, lantai bawah merupakan makam Syekh Jumadil Kubro yang berada di dalam ruang khusus, sedangkan lantai atas merupakan masjid.
Di suasana siang itu yang terasa tenang, Afwan (60) juru kunci makam Syekh Jumadil Kubro berbincang dengan RMOLJateng.id mengungkapkan, Syekh Jumadil Kubro dari pernikahannya dengan Fatimah Kamar Rukmi, menurunkan cucu Sunan Gunungjati, salah satu dari Walisongo.
Sunan Gunungjati ini pulalah yang merupakan cikal bakal dari Kesultanan Cirebon, dan dari garis keturunan lain dari Saudara Sunan Gunungjati merupakan cikal bakal Kesultanan Banten.
Versi lain menyebutkan Syekh Jumadil Kubro menurunkan Sunan Ampel dan Sunan Giri.
"Makanya Syekh Jumadil Kubro mendapatkan julukan bapak Walisongo," kata Afwan sambil menunjuk papan ilsilah yang terletak di salah satu dinding makam, yang menurut dia info silsilah tersebut didapat dari kerabat Kesultanan Demak.
Pada bagian papan silsilah lain, Afwan juga menunjukkan silsilah yang menunjukkan bahwa Syekh Jumadil Kubro bin Syekh Jumadil Kabir merupakan keturunan langsung dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yaitu keturunan ke-17.
Syekh Jumadil Kubro merupakan ulama besar yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah. Versi lain menyebut ia berasal dari Malabar, India. Ia juga dikenal sebagai Djamaluddin Al Husaini, lahir tahun 1310 M.
Dalam perjalanan dakwahnya, ia sempat singgah ke Samarkand, Uzbekistan.
Syekh Jumadil Kubro merupakan golongan penyebar agama Islam pertama di wilayah Nusantara. Ia diperintah Sultan Turki, Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Kerajaan Majapahit.
Melalui metode dakwah sambil berdagang, Syekh Jumadil Kubro dikabarkan berhasil menjalankan. Isi penyebaran ajaran Islam.
Di kompleks masjid dan makam Syekh Jumadil Kubro sendiri menurut Afwan, pada bulan Ramadan ini tidak terlalu banyak dikunjungi peziarah.
"Paling ramai ya bulan kemarin, sebelum Ramadan yaitu bulan Ruwah. Setiap hari jamaah dari berbagai kota ramai datang kesini,' tutur dia.
Adapun kegiatan selama Ramadan di Masjid dan makam yang berada di bawah naungan Yayasan Syekh Jumadil Kubro ini, berupa tarawih dan tadarus setiap malam.
- Peraih Suara Terbanyak Dalam Pemilihan Legislatif Karanganyar Beraksi Kembali Dalam Kegiatan Sosial
- Dion Agasi Bikin Heboh! Wakil Bupati Purworejo Dijuluki Oppa Korea Saat Ikuti Retret Di Magelang
- Iptu Totong Buka Usaha Bibit Cabai, Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga