Mencuatnya Tuntutan Pembubaran Menwa, Ini Tanggapan Gibran

Pasca meninggalnya Gilang Endi Saputra (21), tuntuan untuk membubarkan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) mulai mencuat.  


Gilang, mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo, meninggal saat mengikuti Diklatsar Pra Gladi Patria ke 36 Menwa pada Minggu (24/10) lalu.  

Dukungan pembubaran Menwa dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan juga Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di lokasi berbeda.  

Dimana salah satu mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum UMS angkatan 2019, Nailah Khalishah juga menjadi korban jiwa saat mengikuti diksar Menwa di kampusnya.  

Menanggapi ramainya tuntutan agar Menwa dibubarkan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyerahkan hal itu  kepada pihak yang memiliki kewenangan.  

"Untuk masalah pembubaran, saya serahkan ke yang berwajib (polisi) saja,” ucap Gibran,  Kamis (28/10). 

Meski begitu orang nomor satu di kota Solo ini prihatin dan menyayangkan kejadian di kampus yang menimbulkan korban jiwa dan mencoreng nama kota Solo.  

"Nanti jangan sampai terulang lagi kejadian serupa, (tindakan) kekerasan apalagi sampai ada yang meninggal bikin malu kampus dan kotanya saja," tandas Gibran.  

Pasca kejadian tersebut pihak UNS untuk sementara menghentikan seluruh kegiatan Menwa dan Markas Menwa ditutup sementara waktu.

"Praktik-praktik Menwa di kampus akan kami evaluasi total. Kampus ini bukan militer,"  tegas Sutanto, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo.