INSPIRASI bisa datang dari mana saja, termasuk dari tekanan hidup saat berjuang di negeri orang.
- Dion Agasi Bikin Heboh! Wakil Bupati Purworejo Dijuluki Oppa Korea Saat Ikuti Retret Di Magelang
- Heidi Klum, Bangga Pacar Berondong
- Habib Toha bin Muhammad bin Yahya, Ulama dan Pejuang Keturunan Nabi Muhammad SAW yang Dimakamkan di Jalan Depok Semarang
Baca Juga
Guratan melodi langsung muncul di benak Gabriele Natalie Siahaan (18), ketika sedang sendiri merantau di Australia.
Jauh dari keluarga tercinta, mahasiswi Australian National University, Canberra, meluapkan rindunya lewat musik. Hingga akhirnya, sebuah lagu berjudul All of My Life tercipta dari tangan Natalia.
"Ceritanya saat kuliah, saya merasakan susahnya kuliah di luar negeri. Gak ada siapa-siapa, tidak ada keluarga,kultur berbeda, Kurikulum berat. Aku sempet bingung dan berpikir apa sih arti dari perjuangan?" kenang mahasiswi jurusan International Relationship itu, Rabu (23/1/2019).
Ia pun tersadar bahwa selama ini orang-orang terdekatnya mulai dari keluarga hingga temannya selalu mendukungnya.
"Dari situlah saya terinspirasi untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya dan terciptalah lagu all of my life," kata perempuan dari Kota Semarang itu.
Berbekal piano untuk umum di tempat kuliahnya dan sebuah smartphone, Natalia merekam lagu ciptaannya itu dan diupload ke youtubenya, GabrieleNatalia.
"Karena tidak ada piano di kos, setiap malam selama seminggu, menunggu yang lain tidur, saya pergi ke tempat piano itu (untuk proses penciptaan lagu). Benar-benar sendirian di ruangan waktu itu," ceritanya.
Berikut petikan lirik lagu All of My Life ciptaan Natalia: If only you knew/How much you mean to me/Then this will all makes sense to you/If only you see Yourself within my eyes/ You would know how much I’m willing to give...
Natalia menciptakan lagu itu dengan aliran pop ballad. Adapun beberapa musisi yang menginspirasinya Adele, Lana del rey, Kodaline, Bastille dan lainnya.
"Bagi saya musik itu, kalau saya tidak bisa cerita pada orang lain, saya bisa meluapkannya melalui musik. Ketika berhadapan dengan tekanan, yang bisa bikin plong cuma musik," jelas gadis yang bercita-cita jadi Duta Besar untuk PBB itu.
Musik bukan hal yang baru baginya. Sejak umur lima tahun, sulung dua bersaudara itu sudah bermain piano dan les vokal hingga kelas IV SD.
Selepas SMP, ia makin jatuh cinta dengan musik dan mulai belajar sejumlah alat musik secara otodidak. Selain piano, ia bisa bermain gitar, ukulele dan biola.
"All of my life lagu kedua saya. Sebenarnya waktu umur 13 tahun, saya pernah menciptakan lagu di acara kelulusan adik saya, tapi belum tahu bakal diunggah atau engga, someday mungkin," kata peraih beasiswa dari pemerintah Australia itu.
Perempuan kelahiran 2 Desember 2000 itu mengaku awalnya tidak ingin mengupload dinyoutbe.
Waktu itu, ia hanya ingin menunjukkan pada keluarganya saat ulang tahun. Hingga akhirnya orang terdekatnya mendukung hobiny bermusiknya.
"Saat ini musik sebagai hobi yang saya seriusi seiring dengan studi dan pilihan karier yang saya pilih," ujarnya.
- Nubuatan Tentang Pangeran Diponegoro
- Kunjungi Jokowi di Solo, Mahathir Ingat Soeharto
- Wakil Ketua PDI-P Jawa Tengah, Sri Ruwiyati, Asal Banjarnegara Tutup Usia