Mbak Ita: Ojo Mancing-Mancing 

Baliho Gambar Iswar Di Copot Satpol PP. Umar Dani/RMOLJawaTengah
Baliho Gambar Iswar Di Copot Satpol PP. Umar Dani/RMOLJawaTengah

Pencopotan sejumlah baliho dan spanduk bergambar Iswar Aminuddin oleh Kesatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Semarang membuat situasi politik di Kota Lumpia menjadi memanas.


Tidak ada angin, tidak ada hujan secara tiba-tiba petugas satpol PP berseragam mencopoti baliho di Jalan Kartini, Rabu (05/06) sore.

Pencopotan baliho bergambar dukungan terhadap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, ternyata milik kelompok pendukung Iswar yaitu Bolone Mase. 

Koordinator Bolone Mase Semarang, Fauzi Ardiansyah  yang mengetahui tindakan itu mengaku merasa tidak adil dalam pencopotan.

"Tindakan Satpol PP Kota Semarang tidak masalah bagi kelompoknya. Namun, harus ada keadilan yaitu semua baliho dukungan yang ada di seluruh Kota Semarang juga harus diturunkan" kata Fauzi.

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Umar Dani/RMOLJawaTengah

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dikonfirmasi kejadian itu enggan menanggapi saat ditanya aksi Satpol PP Copot Baliho Iswar,.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti, segera bergegas berlalu meninggalkan awak media seraya  meminta awak media untuk tidak memancing di tahun politik.

"Itu (pencopotan baliho Iswar-red) 'kan sudah selesai. Tindakan itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang," kata Mbak Ita seusai membuka PPDB di SMP Negeri 05 Kota Semarang, Kamis (6/6) pagi.

Tak berhenti di situ, sejumlah wartawan kembali meminta klarifikasi pencopotan baliho bergambar Iswar Aminudin untuk maju sebagai calon wali kota Semarang.

"Wes, ah! Ini tahun politik. Ojo mancing-mancing!" seloroh Wali Kota Semarang itu sambil memasuki mobil.

Koordinator Bolone Mase Semarang, Fauzi Ardiansyah menyebut tindakan Satpol PP Kota Semarang tidak masalah bagi kelompoknya. Namun, harus ada keadilan, yaitu semua baliho dukungan yang ada di seluruh Kota Semarang juga harus diturunkan.

“Jadi teman-teman (Bolone Mase) itu kan sebenarnya tidak masalah kalau harus diturunkan berdasarkan penegakkan Perda. Tapi 'kan harus ada keadilan dan jangan tebang pilih. kalau mau ditertibkan kan harus dari ujung semarang ke ujung semarang jangan cuma balihonya Bolone Mase,” kata Fauzi.

Fauzi menegaskan bahwa permintaan komunitas Bolone Mase, petugas penegak Peraturan Daerah (Perda) seharusnya adil dalam melakukan pembersihan baliho yang terpasang di sepanjang jalan.

“Permintaan teman-teman Bolone Mase ya harus adil saja. Karena kami juga mendukung penegakan Perda tersebut. Tapi tolong jangan tebang pilih. Mau yang Bu Ita atau yang lain kalau melanggar Perda ya sikat semua,” pintanya.

Fauzi mengatakan sebelumnya kondisi baliho-baliho tersebut saat pagi hari masih tertata rapi. Namun saat sore hari dirinya pulang kerja baliho-baliho tersebut sudah tidak ada.

“Tadi saya dapat laporan dari teman-teman Bolone Mase yang menyampaikan supporting Pilkada Kota Semarang. Kemudian saya investigasi sendiri. Karena tadi pagi baliho masih lengkap. Begitu sore saya pulang kerja sudah tidak ada,” ujarnya.

Namun yang disayangkan oleh Fauzi adalah kondisi baliho bergambar wali kota Semarang Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita masih utuh tidak ada satu pun yang diturunkan.

“Tapi di perempatan Jl Kartini dan Dr. Cipto masih ada balihonya Mbak Ita. Tapi di lokasi yang sama Balihonya Pak Iswar yang milik kami sudah tidak ada mulai turunan flyover Kartini sampai perempatan trafict light (lampu merah-red,” ungkapnya.

Padahal menurut Fauzi, baik baliho bergambar Mbak Ita atau pun Iswar Aminuddin menyampaikan pesan yang sama dalam dukungan kontestasi Pemilihan Wali Kota Semarang 2024.

“Padahal substansi dalam baliho itu sebenarnya sama karena isinya bentuk dukungan dalam kontestasi politik,” ujarnya.

Fauzi sendiri memastikan dari foto-foto yang dikirim oleh teman-temannya bahwa yang menurunkan baliho-baliho tersebut adalah satuan Satpol PP Kota Semarang.

“Kalo dari reportnya teman-teman dari kiriman foto-foto itu 'kan berseragam Satpol PP. Dari foto-foto itu kan jelas berseragam dan berlogo satpol PP yang mereka kenakan,” tutupnya.