Masyarakat Pesisir Jateng, Waspadai Banjir Rob!

Banjir pesisir atau Rob yang melanda Kota Semarang, beberapa waktu lalu. foto: Gholib/RMOL Jateng
Banjir pesisir atau Rob yang melanda Kota Semarang, beberapa waktu lalu. foto: Gholib/RMOL Jateng

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini terjadinya banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jawa Tengah.


 ‘’Peringatan ini berlaku tanggal 21 Januari 2022-22 Januari 2022 pukul 00.00 hingga 01.00 WIB,’’ demikian pengumuman BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, yang dipantau RMOL Jateng dari akun resmi @maritimsemarang,  Jumat (21/1).

Dalam pengumuman peringatan dini bernomor ME.01.02/PDR/21/KTJM/I/2022 itu, pihak Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menyatakan, adanya fenomena fase bulan Purnama berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

‘’Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan fenomena banjir pesisir (Rob),’’ tulis peringatan tersebut.

Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan laut serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan, sebut peringatan itu lagi.

Sebelumnya, di hari ini,  pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan pantai utara Jawa bagian tengah.

Dilaporkan bahwa tinggi gelombang antara 1,25 meter hingga 2,5 meter. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. Kecepatan angin terpantau di Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Floes, Laut Banda.

Pihak Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas mengeluarkan saran keselamatan kepada perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4,0 meter), untuk  waspada risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. 

‘’Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,’’ bunyi seruan tersebut.