Masyarakat Harus Tahu, Operasi Candi 2024 15-28 Juli 2024 Tidak Ada Tilang Manual

Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari memimpin Latihan Pra Operasi (Latpraops) di Pendopo Polres Salatiga, di Pendopo Mapolres Salatiga, Jum'at (12/7). Erna Yunus B/RMOLJateng
Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari memimpin Latihan Pra Operasi (Latpraops) di Pendopo Polres Salatiga, di Pendopo Mapolres Salatiga, Jum'at (12/7). Erna Yunus B/RMOLJateng

Masyarakat harus tahu, selama pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2024 yang akan digelar selama dua pekan mulai tanggal 15-28 Juli 2024, tidak ada tilang manual.


Hal ini disampaikan Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari ditengah Latihan Pra Operasi (Latpraops) di Pendopo Polres Salatiga, di Pendopo Mapolres Salatiga, Jum'at (12/7).

Kegiatan ini turut Wakapolres Kompol R Arsyadi Kabul Safriyanto, dan seluruh Perwira di jajaran Polres Salatiga.

Mengusung Tema "Kita Tingkatkan Profesionalisme dan Kemampuan Anggota dalam Menciptakan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Arus Lalun-Lintas Pasca Pelaksanaan Hari Bhayangkara Tahun 2014 di Wilayah Polres Salatiga", nantinya Operasi Patuh Candi 2024 serentak dilaksanakan di 35 Polres jajaran Polda Jateng.

"Operasi Patuh Candi 2024 dalam rangka mewujudkan masyarakat yag tertib, mengedepankan upaya edukasi dan persuasif yang humanis didukung penegakan hukum dengan mengedepankan sistem ETLE sebagai langkah terakhir, tidak ada tilang manual dalam kegiatan operasi ini," jelas AKBP Aryuni Novitasari.

Ada pun sasaran pada Operasi Patuh Candi 2024 meliputi berbagai pelanggaran berpotensi menimbulkan fatalitas korban akibat kecelakaan lalu lintas antara lain menggunakan HP atau berada di bawah pengaruh miras saat berkendara, pengemudi tanpa helm atau sabuk pengaman, melawan arus dan balap liar

"Pelanggaran yang berpotensi menimbulkan fatalitas korban, utamanya balap liar dan dalam pengarus miras agar ditindak tegas," tandasnya.

Ia berharap, pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2024 ini dapat menanamkan kesadaran berlalu lintas di masyarakat sehingga mampu menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan, dan korban fatalitas akibat laka lantas.

"Namun demikian dalam pelaksanaannya akan mengedepankan tindakan persuasif dan humanis," imbuhnya.

Terkait personil yang terlibat, Kapolres mengingatkan menggunakan pendekatan humanis, hindari sikap arogan dan tunjukkan bahwa Polri adalah pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat.