Memasuki bulan Ramadan, sejumlah pondok pesantren di Grobogan Jawa Tengah lestarikan ngaji kilatan.
- Meihwa, Pohon Lambang Keberuntungan, Marak Dijadikan Hiasan Imlek
- Ini Ruas Jalan yang Ditutup Selama Karnaval Budaya Grebeg Sudiro
- Bertahan Ditengah Perkembangan Zaman, Waroeng Semawis Padukan Unsur Tradisional dan Modern
Baca Juga
Salah satunya Pondok Pesantren Darul Falah Ki Ageng Mbodo yang terletak di Dusun Sendangsari, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh.
Program ngaji kilatan diadakan rutin mulai dengan mengkaji kitab suci Al Quran, fiqih, Tafsir Al Quran hingga Tassawuf.
Biasanya, kegiatan ngaji kilatan dimulai dari tanggal satu hingga 20 Ramadan.
Pengasuh Pesantren Darul Falah, Muhammad Ghufron mengatakan program kilat ramadhan dapat disebut ngaji kilatan, yakni mengkaji kitab kuning warisan para ulama sufi atau ulama terdahulu.
"Para santri sudah memahami, saat tiba Ramadan ada program ngaji kilatan, yakni memahami isi kitab kuning dengan memaknai satu per satu," terang pria yang akrab dengan sebutan Gus Mbodo, Kamis (6/3) siang.
Ia menjelaskan, ada beberapa ustadz yang mengajar para santri pondok tersebut, dengan materi keilmuan berbeda.
Dia menjelaskan, untuk ngaji kilatan biasanya tak hanya diikuti santri pondok, namun warga sekitar yang disebut santri kalong juga sering mengikuti kilatan.
Dia berharap, program kilat Ramadan bisa menjadi salah satu rujukan kegiatan positif dalam mengisi waktu luang di bulan puasa.
Para santri pun terlihat antusias mendengarkan dan mengikuti kegiatan ngaji kilat tersebut.
- Masuk Panen Raya, Gubernur Jateng Optimis Swasembada Pangan
- Wali Kota Semarang : Yok Bayar Pajak Mulai Tanggal 8 April Sampai 30 Juni 2025
- Kecelakaan Maut di Grobogan, Pengendara Motor Tewas Usai Tabrak Mobil Minibus
