Harga jual pisang di tingkat petani anjlok hingga 50 persen. Penurunan harga pisang terjadi di Desa Penadaran Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
- Kendala Keterbatasan Kontainer Hambat Pengusaha Jateng Melakukan Ekspor ke LN
- Satpol PP Kawal Perpindahan Pedagang Bumbon ke Pasar Kanjengan
- 1.583 Buruh Pabrik Rokok di Kota Semarang Terima Bantuan Langsung Tunai
Baca Juga
Padahal, di akhir 2024 lalu harga pisang mampu mencapai Rp 50 ribu per tundun, akan tetapi saat memasuki bulan Ramadan harga pisang justru hanya terjual 25 ribu per tundun.
Petani pisang, Puryoto (48) mengatakan pihaknya sudah menantikan momen bulan puasa dapat meraup keuntungan cukup tinggi saat panen pisang. Ternyata, impiannya kandas tak sesuai harapan.
"Harapannya sih bisa mencukupi kebutuhan puasa dan berlebaran, namun kenyataanya beda," keluhnya, Jumat (7/3).
Meskipun para petani saat ini mampu memanen pisang satu Minggu sekali dengan hasil melimpah, tetapi karena harga anjlok, pendapatan para petani pisang minim.
Pedagang pisang, Ari (44) mengatakan, anjloknya harga pisang dipengaruhi oleh turunnya permintaan dari konsumen pabrik maupun rumahan.
"Penjualan pisang biasanya mampu mencapai 180 tundun perpanen. Saat ini hanya 100 tundun yang dapat terjual meski memasuki bulan puasa," terang dia.
Menurutnya, turunnya permintaan konsumen disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari banyaknya pabrik tutup, rumah produksi olahan pisang banyak yang libur akibat kesulitan mendapatkan elpiji.
- Bertabrakan dengan Bus, 2 Pelajar di Grobogan Tewas
- Pejalan Kaki di Grobogan Tewas Tertemper KA Argo Bromo Anggrek
- Kontes Bonsai Perebutkan Piala Bupati Grobogan Hadirkan Juri Nasional