Masuk PPKM Level 2, Bapenda Kota Semarang Kejar Pendapatan Daerah

Masuknya PPKM Level 2 membuat Pemerintah membuat beberapa kelonggaran khususnya bagi sektor wisata dan tempat hiburan yang pajaknya masuk dalam pendapatan daerah. Hingga bulan Agustus lalu, realisasi pendapatan daerah masih berada pada 55,33 persen. Artinya untuk mencapai target hingga akhir tahun ini, pendapatan daerah harus dikejar.


Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Saryono mengatakan jika reaisasi tersebut berasal dari berbagai sektor seperti pendapatan asli daerah (PAD) hingga pendapatam lain-lain yang sah.

“Karena adanya PPKM beberapa waktu lalu, dimana sektor usaha sempat tutup kita akan lakukan revisi target pendapatan pada tahun ini sebesar 25 persen,” kata Saryono, Senin (13/9).

Saat dibukanya kembali sektor hiburan dan pariwisata, maka disitulah pendapatan daerah bisa terus di genjot. Tak hanya itu, pihaknya juga akan terus memgejar pendapatan dari bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB), pajak penerangan jalan hingga pajak bumi dan bangunan.

“Meski baru bagu 55,33 persen. Bisa dibilang ini capaian yang bagus dibandingkan daerah lainnya, masih ada peluang karena beberapa aktivitas dan perekonomian mulai buka dan bisa didorong pendapatannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pajak Daerah II Bapenda Kota Semarang, Elly Asmara menyebut jika PBB masih memegang kontribusi terbesar penyumbang pendapatan daerah yakni sebesar 81 persen.

Secara keseluruhan, target pendapatan pada tahun ini mencapai Rp 5,5 triliun, dengan realisasi sebesar Rp 2,69 triliun. “Pajak daerah targetnya Rp 1,9 triliun, realisasinya mencapai Rp 967 miliar atau 49 persen,” lanjutnya.

Dengan adanya kelonggaran pada PPKM Level 2, lanjutnya, harapannya semakin tinggi kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Elly menambahkam untuk pendapatan pajak dari resto, hotel hingga tempat hiburan akan dimaksimalkan hingga akhir tahun.

“Mice dari sektor perhotelan kan sudah mulai lagi ini akan kita maksimalkan, nah bioskop ini kontribusi pajaknya sebenarnya tinggi, namun sampai saat ini belum ada bioskop yang buka,” paparnya.

Adanya penerapan PPKM kemarin, membuat pendapatan daerah dari sektor parkir pun terdampak. Karena tempat parkir yang ada di mall, bandara, ataupun tempat wisata serta resto sempat tidak beroperasional. “Pariwisata ini linier ya, kalau mereka tutup otomatis pendapatan dari parkir juga berkurang,” tandasnya.