Donald Trump memberikan pujian kepada Vladimir Putin atas langkah "genius"-nya untuk memberikan pengakuan kepada Donetsk dan Luhansk.
- AS Nilai Putin Sebagai Preman Pengganggu Ketertiban dan Hancurkan Demokrasi
- Hanya China yang Bisa Pecahkan Misteri Asal-usul Pandemi Covid-19
- Banjir Dan Longsor Melanda India
Baca Juga
Berbicara dalam sebuah wawancara pada Selasa (22/2), mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu mengatakan, pengakuan Rusia untuk kelompok pemberontak yang menyebut diri mereka sebagai Republik Rakyat Donetsk (RRD) dan Republik Rakyat Luhansk (RRL) adalah pintar dan cukup cerdas, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Ini genius. Putin menyatakan sebagian besar Ukraina, mendeklarasikannya sebagai negara independen. Itu luar biasa," ujarnya, seperti dikutip The Hill.
Setelah memberikan pengakuan pada dua wilayah Donbass pada Senin (21/2), Putin mengerahkan pasukannya ke Donetsk dan Luhansk, yang ia sebut sebagai "pasukan perdamaian".
Meski memancing kecaman dunia, langkah Putin itu justru masih mendapatkan pujian dari Trump.
"Itu kekuatan perdamaian terkuat. Kita bisa menggunakannya di perbatasan selatan kita. Itu kekuatan perdamaian terkuat yang pernah saya lihat. Ada lebih banyak tank tentara daripada yang pernah saya lihat. Mereka akan menjaga perdamaian," kata Trump.
Presiden AS Joe Biden sendiri mengatakan pasukan penjaga perdamaian yang disebut Putin merupakan omong kosong. Alih-alih, Biden menilai, itu adalah gerakan awal dari invasi Rusia ke Ukraina.
“Jika Rusia melangkah lebih jauh dengan invasi ini, kami siap untuk melangkah lebih jauh dengan sanksi,” tegas Biden.
- Bintang Tinju Manny Pacquiao Siap Jadi Capres Filipina 2022
- Eril Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyelaman
- RI dan AS Sepakat Dorong Perundingan Damai Afghanistan