Memanfaatkan libur sekolah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Salatiga menggelar khitanan/sunatan massal gratis, Sabtu (2/7).
- Jembatan Wonokerto Mulai Dibuka Fungsional
- Dua Program Polres Kendal Jadi Role Model Pengendalian Covid-19
- Kejari Batang Didemo Ratusan Orang, Tuntut Penyelesaian Berkas Kasus Tanah Depok
Baca Juga
Bertempat di Komplek KONI Salatiga, IDI menggandeng KONI Salatiga sekaligus memanfaatkan sarana prasarana (sapras) milik KONI Salatiga.
"Kami memang sudah ada MoU dengan KONI Salatiga, mengapa tidak menggelar khitanan massal di saat anak sekolah libur panjang," kata Ketua IDI Cabang Salatiga dr. Widodo Sp.D., ditemui disela kegiatan.
Ia mengungkapkan, kegiatan sejenis sebenarnya telah rutin digelar. Hanya saja, dalam dua tahun terakhir terhenti lantaran Pandemi Covid-19.
Sehingga, kesempatan para siswa libur panjang sekolah saat ini menjadi satu momen yang tepat bagi IDI Cabang Salatiga menggelar kegiatan sosial.
Dengan sepenuhnya bersumber dari dana angggota IDI Salatiga, sedikitnya 30 anak dari layar belakang keluarga yang beragam mengikuti sunatan massal ini.
Widodo menambahkan, selain mengerahkan tim dokter yang telah profesional dalam hal penanganan sunat/ khitan dari RSUD Salatiga IDI Salatiga juga menyediakan bingkisan serta uang saku bagi peserta sunatan massal yang ternyata tidak hanya berasal dari Kota Salatiga.
"Kita terbuka, dari mana saja silakan. Terbukti, hari ini tidak hanya berasal dari Salatiga tapi juga Kabupaten Semarang," tandasnya.
Sementara, Ketua KONI Salatiga Agus Purwanto menambahkan pihaknya sebagai 'tuan rumah' menyediakan sarana prasarana yang ada di lingkungan KONI Salatiga.
Kegiatan bagian dari pengembangan kesehatan masyarakat dan pelaku olahraga, dalam kegiatan di inisiasi IDI Cabang Salatiga ini KONI menyediakan ruangan yang kadang kala digunakan bagi mes atlet saat terdapat event kejuaraan.
"Ada beberapa ruangan dengan tempat tidur yang memang kita jadikan sebagai lokasi sunatan massal," tutur Agus.
Ia pun berterimakasih kepada IDI cabang Salatiga dengan kegiatan sunatan massal gratis ini setidaknya ada juga keluarga atlet dan warga sekitar Kantor KONI terbantukan.
Dalam pelaksanaannya, tim dokter sbelumnya memberikan arahan kepada para orang tua jika terjadi kemungkinan seperti halnya pendarahan atau komplikasi khitan.
Bahkan, para orang tua diminta untuk datang sehari setelah sunat melakukan kontrol.
Supriyanto (30) warga Candirejo mengaku bersyukur adanya kegiatan sunatan massal secara gratis tersebut. Ia yang berprofesi sebagai pemungut rosok/ barang-barang bekas terbantukan.
"Saya menemani anak saya, Muh Ferdiansyah (12) yang sekolah MI Candirejo. Saat ada informasi sunatan massal dari grup WhatsApp (WA), anak saya langsung mau ikut," aku Supriyanto.
- Police Go To School, Kapolres Sukoharjo Jadi Inspektur Upacara di SMA Unggulan
- Upaya Konservasi di Pantai Kuripan, Kantah Batang Tanam 100 Cemara Laut
- Tak Punya Biaya, Warga Grobogan Nekad Tinggali Rumah Sebagian Longsor