Peserta Program Intensif Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) Australian Consortium for in Country Studies (ACICIS) diajarkan salah satu budaya yakni membatik. Kegiatan lainnya adalah pencak silat, memasak dan tata bahasa.
- Tiga Kelompok Etnis UKSW Meriahkan Festival Merdeka Belajar 2024
- Resmi Kukuhkan 13 Guru Besar Baru, Unnes Perkuat Komitmen Wujudkan Pendidikan Cemerlang
- FIB UNDIP Raih Juara 1 Video Poster and Video Competition Kemenko Perekonomian 2022
Baca Juga
PIBBI merupakan hasil kerja sama antara Language Training Center (LTC) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan ACICIS dipusatkan di Gedung LTC UKSW.
"Kami memilih batik menjadi salah satu kegiatan PIBBI ACICIS karena batik merupakan salah satu simbol kebanggaan Indonesia," kata Direktur LTC (Language Training Center) Johanna Likumahuwa, Kamis (19/1), usai menerima kehadiran mahasiswa asing peserta program tersebut.
Dari kegiatan tersebut, peserta diharapkan tahu latar belakang bahwa membatik memerlukan proses panjang dan tidak mudah karena diperlukan kerja keras dan kesabaran.
Selain itu, Indonesia mempunyai beragam motif berbeda di setiap daerah, termasuk di Salatiga.
Johanna Likumahuwa, menjelaskan bahwa PIBBI ACICIS kali ini kembali diadakan secara onsite setelah berjalan secara online selama masa pandemi.
PIBBI ACICIS diikuti 31 peserta uniknya mempunyai latar belakang beragam.
"Peserta bukan hanya mahasiswa namun juga guru Bahasa Indonesia yang ingin mengasah kemampuannya sekaligus melihat pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga bisa mengadaptasi metode atau materinya," imbuhnya.
Keunikan lain adalah sebagian besar peserta tinggal di keluarga asuh biasa disebut home family sehingga peserta mendapatkan pengalaman bermasyarakat.
Peserta dapat berwisata budaya dalam kegiatan komunal bersama home family. Mereka tinggal seperti dengan mengikuti arisan, dasawisma, dan Natal di lingkungan RT.
Kunjungan ke berbagai daerah di Salatiga seperti area produksi singkong D9, memasak makanan tradisional Indonesia, wawancara dengan dosen mengenai multikulturalisme, antropologi, gender dan sebagainya, juga menjadi agenda peserta asing yang beberapa diantaranya berasal dari Australian National University, Macquarie University, The University of Western Australia, Flinders University dan Queensland University.
Georgia Henderson, peserta asal Perth mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati kunjungannya di UKSW. "UKSW adalah kampus yang indah dan nyaman. Saya sangat menikmati kegiatan PIBBI ACICIS disini dan membatik adalah favorit saya karena ini sangat relaxing," jelasnya.
Sementara itu, Mija Coad mengatakan bahwa di UKSW ia ingin memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia dari yang telah dipelajarinya di Australia.
"Disini saya berjalan-jalan dan membeli novel-novel berbahasa Indonesia. Suatu saat saya ingin kembali lagi ke Salatiga dengan membawa ibu saya karena ia pasti senang dengan kota ini," ujar peserta asal Adelaide ini.
Kegiatan PIBBI ACICIS terdiri dari dua sesi. Sesi 1 telah dibuka pada tanggal 7-8 Januari 2023 dan berlangsung selama tiga minggu sampai 9– 27 Januari 2023.
Program berlanjut di sesi 2 dengan dimulainya orientasi pada tanggal 28-29 Januari 2023 dan kegiatan akan dilangsungkan pada 29 Januari–17 Februari 2023.
- Satpol PP Semarang Menilai PTM Berjalan Kondusif
- 9.000 Siswa Sudah Divaksin, Pemkot Semarang Siap Lakukan PTM
- Kenalkan Potensi Wisata Demak Lewat Outing Class