- Banjir dan Kedaulatan Pangan Jadi Prioritas Pembangunan Pemkot Semarang
- Gandeng Milenial, Satpol PP Kota Pekalongan Bagi Sembako ke Tukang Becak
- Kebumen Nol Kasus Covid-19
Baca Juga
MA Mu'allimat NU Kudus mempunyai trik untuk murid supaya tak bosan menghafal kitab kuning Alfiyah.
"Pelajaran diiringi musik bisa rebana, percusion atau lainnya. Ada lagu jawa, lagu kekinian yang anak-anak bisa," kata Wakil Kepala MA Mu'allimat NU Kudus Abdul Malik kepada RMOLJateng di sela acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Minggu (23/10).
Pria berdomisili di Jekulo Kudus itupun tak menampik jika nadhom atau bait itu monoton bila hanya dibaca atau dihafal seperti pada umumnya.
"Kalau tak divariasi ya monoton. Tentunya akan jenuh dan membuat bosan. Sehingga mereka variasikan dengan lagu serta memakai musik dan bisa menyenangkan," ucapnya.
Tak sampai di situ saja, pihak madrasah pun mempraktikan hasil pembelajaran itu di acara HSN dengan lomba antar kelas.
"Praktik hafalannya itu kita tunjukan, kita praktikan di lomba antar kelas pada acara hari santri ini. Jadi jelas hasilnya ya kan," paparnya.
Sementara itu, lanjut Malik, hasil pembelajaran muatan lokal tersebut dapat memberikan warna kurikulum di sekolah.
"Meski sekolahan formal, namun kita juga bisa mempelajari pelajaran yang ada di pesantren. Dan bisa mengedepankan ilmu agama salaf ini," tutur dia.
Pihaknya berharap variasi dan praktik ini dapat membuat siswi semakin paham pelajaran itu. Mengingat Alfiyah tersebut memuat beberapa hal tuntunan detail aturan gramatika Bahasa Arab serta kaidah-kaidah ilmu nahwu dan sharaf.
- Polda Jateng Bakal Perpanjang One Way Tol Hingga Bawen
- Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu Asap Kebakaran TPA Putri Cempa, Wali Kota Gibran Minta Maaf
- Dishub Gencar Tertibkan Truk-truk Muatan Berlebih Dan Langgar Aturan Di Sigar Bencah