Lulusan SMA Pradita Dirgantara Diterima UTBK 87,5 Persen, Dua Lulusan Lolos Diterima di 11 Universitas

Sebanyak 146 wisudawan SMA Pradita Dirgantara angkatan lll dilepas menggunakan adat keraton. Rangkaian acara yang dikemas dengan tajuk “Kenduri Nusantara” ini sebagai wujud rasa syukur atas berhasilnya 87,5 persen siswa lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT 2023.


“Angkatan 2023 ini ada 146, lalu kemarin yang ikut UTBK 120 yang tidak masuk 15, jadi yang masuk 105 siswa, jadi jumlahnya 87,5%. Puji Tuhan semuanya diterima di universitas-universitas yang baik sesuai dengan keinginan mereka,” ucap Direktur Utama SMA Pradita Dirgantara, AP Tarigan, usai malam pelepasan wisudawan yang dikemas dengan tajuk “Kenduri Nusantara”, Kamis (22/6/2023). 

Selain mereka, juga ada beberapa siswa yang lolos diterima di universitas luar negeri. Tak tanggung-tanggung dua diantaranya bahkan diterima di 11 universitas di luar negeri dengan jalur undangan lantaran prestasinya. 

Seperti diketahui, SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah SMA asrama terbaik di Indonesia (boarding school) yang didukung oleh pembelajaran kedirgantaraan. Kualitas pendidikan di SMA Pradita Dirgantara dijamin terbaik. Karena, sekolah ini didirikan atas kerja sama TNI AU, Yayasan Ardya Garini (Yasarini) dan FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. 

“Kami punya motto Pradita Dirgantara ini terbang mendunia, jadi berharap mereka-mereka itu Discover the world terbangun dunia, dapatkan banyak pengalaman, banyak ilmu banyak kekayaan yang kemudian akan mereka Darma baktikan landing kembali ke Indonesia itu harapan besar kita,” ungkapnya. 

Lalu menyoal "Kenduri Nusantara" yang digelar pada malam sebelum wisuda, Tarigan mengatakan juga dilakukan sebagai bentuk nguri-uri budaya Indonesia. Apalagi siswa Pradita Dirgantara berasal dari seluruh Nusantara dengan berbagai agama.

Prosesi pun digelar secara khusyuk seperti tata cara Keraton Kasunanan Surakarta, diawali dengan kirab siswa yang akan diwisuda, refleksi yang dipandu motivator RAy Febri Hapsari Dipokusumo. Lalu makan bersama ala 'kembul bujono' per kelompok, agar meninggalkan kesan kebersamaan.

Juga dilakukan doa bersama bersama para ulama dan pendeta dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dilanjutkan umbul dongo oleh pendoa Keraton Surakarta.

Sementara itu, putri daerah asal Kota Solo, Ryura Assyifa Ramadhina, mengaku bahagia mendapat jalur undangan dari 11 universitas luar negeri. Berbagai penawaran ia terima, namun gadis berusia 18 tahun tersebut akhirnya melabuhkan hatinya ke University of Toronto sebagai tempat melanjutkan pendidikannya.

“Saya ambil mechanical engineering. Karena disana mereka over program yang lebih ke aplikasinya langsung, jadi saya lebih mengaplikasikan teori dan practical skill daripada bertele-tele di teori dan saya rasa di Universitas tersebut juga memfasilitasi saya dengan berbagai eksperimen,” ungkap alumni SD Negeri 1 Solo tersebut.

Ditambahkan siswa asal Medan yang juga diterima di 11 universitas luar negeri, Judha Hoka Wishika (18) mengaku bangga dapat menempuh pendidikan di SMA Pradita Dirgantara. Banyak moment yang ia dapatkan, salah satunya perjuangan selama tiga tahun hingga berada di titik malam pelepasan wisudawan. 

“11 univeritas diantaranya University of Melbourne, University Kings London dan University of British Columbia. Tapi saya ambil di National University of Singapore, karena saya mempertimbangkan dari lingkungan kehidupannya, dan bagaimana dampaknya kepada prospek ke depan. Dan disini saya ambil jurusan komputer,” tandasnya.