Lomba Kitab Kuning PKS, Wujud Keberpihakan dan Penghormatan Kepada Ulama

Salah satu peserta Lomba Baca Kitab Kuning ke-VII diinisiasi Badan Pengembangan Umat (BPU) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Tengah, Minggu (3/12). Foto : Erna Yunus B 
Salah satu peserta Lomba Baca Kitab Kuning ke-VII diinisiasi Badan Pengembangan Umat (BPU) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Tengah, Minggu (3/12). Foto : Erna Yunus B 

Badan Pengembangan Umat (BPU) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Tengah sukses menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK).


LBKK Ke-VII sebagai wujud konsistensi PKS atas keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan juga santri ahlussunnah wal jamaah ini, dipusatkan di Semarang, Minggu (3/12).

Ketua Panitia Lomba Baca Kitab Kuning Ke-VII BPU PKS Jateng Nurhadi Susilo mengatakan, pihaknya terus konsisten menyelenggarakan kompetisi keilmuan tersebut hingga saat ini.

"LBKK sebenarnya merupakan serangkaian peringatan Hari Santri dan dirinya bersyukur babak final tahun ini bisa diselenggarakan secara luring di kantor DPW PKS Jateng," kata Nurhadi.

Sementara, Ketua DPW PKS Jawa Tengah Muhammad Afif mengatakan, LBKK ke-VII ini, selain merupakan bagian dari upaya PKS bentuk keberpihakan dan penghormatan kepada ulama, juga sekaligus memotivasi generasi muda untuk terus bersemangat mempelajari kitab kuning.

"PKS juga mewadahi seluruh elemen masyarakat, kitab kuning ini warisan para ulama. Kitab kuning ini berisi banyak ilmu di dalamnya. Insya Allah dengan mengikuti perlombaan ini menang atau tidaknya panjenengan tetap mendapatkan pahala dan kebaikan lainnya," Imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono. Menurut dia, LBKK diselenggarakan sebagai bentuk konsistensi kami dalam syiar dakwah baik dalam konteks bermasyarakat maupun dalam konteks berpolitik.

"Menjadi hal yang berarti bagi kami menjaga konsistensi ini.  Konsistensi ini menjadi penting bagi kami, hal ini menjadi syiar dakwah yang dilakukan oleh PKS, baik dalam konteks kami bermasyarakat maupun dalam konteks berpolitik. Karena ini relevan dengan Upaya-upaya pembelaan yang kami lakukan di parlemen," jelas Agung.

Agung juga berharap, wakil dari Jawa Tengah yang menjadi juara kali ini bisa mempertahankan Jawa Tengah sebagai juara nasional.

"Kita berbahagia menjadi bagian dari keberlanjutan syiar ini. Doakan juga tahun-tahun selanjutnya kualitas kami bisa lebih baik dari segi penyelenggaraan, bisa diikuti oleh lebih banyak peserta seluruh Jawa Tengah," terangnya.

Sekedar informasi, Imam Ubaidillah yang berasal dari Pondok Pesantren At-Tauhidiyah Giren, Talang, Tegal berhasil menjadi yang terbaik dalam LBKK ke-VII kali ini.

Kegiatan ini sendiri diikuti Ada enam peserta yang mengikuti babak final. Dimana, sebelumnya para peserta telah mengikuti babak penyisihan di hari sebelumnya yakni pada hari Sabtu, (2/12) lalu secara daring melalui zoom dari tempat masing-masing. Barulah di hari kedua dilangsungkan babak final secara luring di kantor DPTW PKS Jawa Tengah.

Ada pun ke enam peserta tersebut yakni Syaiful Anam dan Muhammad Najih dari Ponpes Miftahul Ulum Yahyawiyah Pati, M. Naufal Hakim dari Ponpes Darut Tauhid Al Alawiyah Jepara, Rodhlitu Bimasyiatillah dari Ponpes Wadil Ulum Pati, Imam Ubaidillah dan M. Shofi Yullah dari Ponpes Attauhidiyyah Syekh Said bin Armia Tegal.