Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Lomba Baca Kitab Kuning sebagai bentuk partisipatif menghadirkan khazanah keilmuan dasar.
- Soal Perbedaan Data Covid-19, FKSB : Jangan Mainan Data Covid-19, Rugikan Rakyat Saja
- Baru Capai 18,83 Persen Vaksinasi, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Lakukan Percepatan
- Komitmen Pemberantasan Korupsi KPK di Tahun Politik, Firli: Tak Akan Turunkan Porsi Penindakan
Baca Juga
Ketua DPW PKS Jateng Muh Haris mengungkapkan bahwa Kitab Kuning menjadi salah satu pondasi sebuah peradaban.
"Kitab Kuning adalah salah satu pondasi dasar dari sebuah peradaban. Menjadi interaksi antara sumber ilmu (Kiai) dengan pewaris dan pembangun peradaban dalam hal ini Santri," jelasnya Ketua DPW PKS Jateng, Muh Haris.
Muh Haris mengatakan, sebagian besar antropolog dan Buku mengungkapkan peran Kitab Kuning sebagai sarana perjuangan dan pembuka wawasan masyarakat. Kitab Kuning menjadi dasar penentuan pembebasan sebuah wilayah dari keterbelakangan.
"Kitab Kuning ini dasar, menjadi tolak ukur sebelum seorang Santri nanti akan membuka, mengembangkan sebuah daerah untuk lebih baik lagi. Jadi mari kita kita mulai kembali dari dasar, sebagai wujud usaha menjaga keberlangsungan sejarah peradaban," katanya.
Lebih lanjut Muh Haris menambahkan, selain Kitab Kuning ada 3 unsur dominan lain yang saling berkaitan untuk membentuk peradaban.
Tiga unsur itu adalah Kiai sumber Ilmu, Santri yang menyambut ilmu dan Pesantren tempat bertemunya ilmu.
Lomba Baca Kitab Kuning kelima DPW PKS Jawa Tengah digelar dalam dua sesi yaitu penyisihan dan final tingkat Wilayah.
Sebanyak 120 peserta akan memperebutkan 6 tiket menuju babak final tingkat Wilayah. Pemenang dari Lomba Baca Kitab Kuning Kelima DPW PKS Jateng akan menjadi perwakilan Jawa Tengah dalam Final Nasional pada tanggal 8 Desember 2021 mendatang.
- Penghujung Tahun, Kakanwil Kemenkumham Jateng Lantik Pejabat Fungsional
- Perlu Kerja Sama Lintas Sektor untuk Jawab Tantangan Ekonomi
- Turun ke Level 2, Hendi Ijinkan Bioskop Beroperasi