Demi melindungi daya saing industri kelapa sawit, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Solvent Extractors Association (SEA) India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/7).
- Pertamina Hadirkan 13 SPBU Ramah Lingkungan di Jateng-DIY
- Semen Gresik dan PWI Jateng Sukses Gelar UKW, Seluruh Peserta Dinyatakan Kompeten
- SMOR Dukung Akselerasi Wirausaha BUMDes
Baca Juga
Presiden Solvent Extractors Association (SEA) India, Atul Chaturverdi menjelaskan bahwa MoU merupakan penegasan keberadaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS) sebagai kerangka keberlanjutan dalam produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara.
Saya yakin bahwa sinergi antara ISPO dan IPOS secara bersama-sama akan melindungi daya saing industri kelapa sawit, meningkatkan kesiapan menghadapi permintaan pasar di masa depan, dan memenuhi komitmen nasional terhadap produksi dan perdagangan kelapa sawit yang berkelanjutan," kata Atul, di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (16/7).
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan kerjasama antara SEA, DMSI, dan SNAL ini juga akan memperkuat hubungan Indonesia dan India di bidang pertumbuhan minyak nabati dan turunannya.
Kolaborasi ini akan berlanjut lama dan menjadi solusi menguntungkan bagi kedua negara, yang juga sejalan dengan komitmen pemimpin kedua negara," terang Darmin.
Dalam penandatangan kesepakatan tersebut, kedua negara ini juga membahas hal lainnya, di antaranya perdagangan minyak sawit Indonesia-India, kerangka keberlanjutan ISPO dengan IPOS.
Rencananya, setelah pertemuan tingkat tinggi ini delegasi India akan berkunjung ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat untuk bertemu dengan pemerintah daerah setempat, petani kelapa sawit mandiri Solidaridad, dan Keling Kumang Group.
Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan area sekitar 14,3 juta hektar dengan produksi sekitar 40 juta ton.
Kelapa sawit berguna sebagai sumber minyak nabati yang berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat, baik dalam bentuk minyak goreng dan produk hilir lainnya, maupun dalam bentuk bioenergi (biofuel).
- MUI Jateng Imbau Masyarakat Laksanakan Salat Idul Adha Di Rumah
- Kepada Ketum Partai, Jokowi: Masih Ada Kesempatan, Silakan Bersaing