Lewat ATCS, Siswa SD Baru Mengetahui Jalanan Salatiga Terpantau CCTV

Siswa-siswi SD Gendongan No.1 Salatiga saat mengunjungi pusat Area Traffic Control System (ATCS) berada di Kompleks Perkantoran  Pemkot Salatiga, Selasa (26/9). RMOL Jateng
Siswa-siswi SD Gendongan No.1 Salatiga saat mengunjungi pusat Area Traffic Control System (ATCS) berada di Kompleks Perkantoran Pemkot Salatiga, Selasa (26/9). RMOL Jateng

Ratusan siswa-siswi SD Gendongan No 1 Salatiga baru memahami jika di jalan raya terpantau melalui Closed Circuit Television (CCTV).


Hal ini diketahui para siswa, saat mereka mendatangi pusat Area Traffic Control System (ATCS) berada di Kompleks Perkantoran Pemkot Salatiga, Selasa (26/9).

Sebelumnya, para siswa didampingi para guru menumpang angkutan umum kota (angkot) mendatangi Kantor Pemkot Salatiga. Dikawal sejumlah petugas Dishub, para siswa secara bergelombang memasuki ruangan ATCS.

"Itu jalan yang sering aku lewat kalau ke rumah mbah," teriak seorang siswa sambil menunjuk layar lebar CCTV do ATCS.

Ada juga siswa berteriak saat melihat angkot berhenti dilarang berheti. Respon cepat ditanggapi petugas dishub dengan memberikan hadiah.

"Kegiatan anak-anak SD mendatangi ATCS Pemkot Kota Salatiga bagian dari program Dishub Kota Salatiga mengenalkan tertib lalu lintas dan patuh terhadap lalu lintas kepada anak-anak usia dini," kata Kepala Dishub Kota Salatiga, Sri Satuti.

Melalui 'Sidol Slamet' yakni Sinau lan Dholan Bareng Keselamatan Berlalu Lintas' mengajarkan anak-anak mengetahui rambu-rambu lalu lintas dan tertib berlalu lintas sekaligus mengedukasi kepada anak-anak supaya berlalu lintas dengan tertib dan aman.

Pemilihan ATCS sebagai salah satu edukasi ke anak bertujuan agar dapat melihat secara langsung sistem lalu lintas di Salatiga.

"Sekaligus anak-anak dapat mengetahui secara langsung kondisi jalan raya dan bagian mana saja yang harus dipatuhi," terang Satuti.

Sementara, j Sekolah SD Gendongan No.1 Salatiga Abdi Tompo Rahayu menerangkan pemilihan Dishub karena program sekolahan dipimpin telah berjalan setiap dua bulan sekali.

"Sehingga kegiatan ini merupakan pengalaman langsung dan mengetahui langsung yang dirasakan oleh anak-anak di lapangan," imbuhnya.