Lembaga Asuransi Siap Bangun Pasar Pamotan, Korban Kebakaran Diminta Bersabar

Bupati Abdul Hafidz Saat Memantau Ketersediaan Stok Dan Harga Di Salah Satu Pasar Di Kabupaten Rembang. Dokumentasi/RMOLJateng
Bupati Abdul Hafidz Saat Memantau Ketersediaan Stok Dan Harga Di Salah Satu Pasar Di Kabupaten Rembang. Dokumentasi/RMOLJateng

REMBANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memastikan kerugian dampak terbakarnya sejumlah kios di Pasar Pamotan, bakal ditanggung oleh pihak asuransi. Dengan kabar menggembirakan itu, para pedagang korban kebakaran pasar setempat diharapkan tidak kebingungan.

Lembaga penjamin asuransi siap mengganti biaya pembangunan pasar terbesar di Kecamatan Pamotan, yang terbakar pada Kamis (07/03) sekira pukul 15.00 WIB. Informasi tersebut disampaikan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, usai safari salat tarawih bersama masyarakat di Masjid Agung Pamotan, Selasa malam (13/03).

“Kami tidak terlalu khawatir terkait biaya pembangunan Pasar Pamotan. Karena semua itu sudah kami asuransikan,” ujar Bupati Hafidz saat membesarkan hati para pedagang korban kebakaran dan masyarakat Pamotan.

Menurut Hafidz, Pemkab Rembang tidak tinggal diam dalam membantu fasilitas untuk para pedagang di Pasar Pamotan usai terbakar. Jika nantinya usai pasar dibangun ada fasilitas yang kurang, maka Pemkab setempat siap membantu para pedagang.

Hafidz pun bisa merasakan kesedihan dan kebingungan para pedagang korban terbakarnya Pasar Pamotan sebab mereka menderita kerugian yang sangat besar.

Dari informasi yang diterima dari Bidang Pasar dan Pedagang Kaki Lima Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi (Indagkop) Usaha Kecil dan Menengah (UKM Rembang), nominal kerugian akibat pasar terbakar hingga ratusan juta rupiah.

"Semua biaya pembangunan akan ditanggung pihak asuransi. Selanjutnya perbaikan segera dimulai usai,” imbuhnya.

Untuk diketahui, musibah kebakaran di Pasar Pamotan hingga kini belum terungkap penyebabnya. Sedikitnya ada 6 kios warga Desa/Kecamatan Pamotan yang menjual sembako terbakar. Kios tersebut milik Siti Nur Khamidah (41 tahun), Rini Handayani (42 tahun) dan Nafiatur Rosidah (55 tahun).

Kebakaran pertama kali diketahui petugas kebersihan pasar setempat, Supadi. Saksi sempat berupaya memadamkan api dengan air seadanya. Kobaran api muncul dari kios Siti Nur Khamidah dan langsung menyambar kepada kios lainnya.

Pedagang yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sempat berjibaku menyelamatkan barang-barang dagangan. Dari data Bidang Pasar dan PKL Dinas Indagkop UKM setempat, mencatat nilai kerugian ditaksir mencapai Rp570 Juta.

Kerugian paling besar dialami kios milik Siti Nur Khamidah. Ia merugi hingga Rp400 Juta, Rini Handayani rugi Rp150 Juta dan Nafiatur Rosidah mengalami kerugian sekitar Rp20 Juta.